Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Selisih Jumlah, Data Kasus Covid-19 Tangsel dan Pusat Disinkronisasi

Kompas.com - 07/04/2021, 16:51 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan bersama pemerintah pusat melakukan sinkronisasi data perkembangan kasus Covid-19.

Hal tersebut dilakukan agar tidak lagi ada selisih data kasus antara yang dicatatkan Satuan Gugus Tugas Covid-19 tingkat kota dengan nasional.

"Sejak selasa kemarin pusat menyamai datanya dengan data yang di daerah. Sehingga dalam satu minggu ini seolah kasus di daerah naik signifikan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Allin Hendalin Mahdaniar, Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Selisih Jumlah Pasien Covid-19 Depok Terjadi Lagi, Versi Pemerintah Pusat 89 Persen Lebih Banyak

Menurut Allin, data kasus Covid-19 yang dicatatkan pemerintah daerah selama ini kerap lebih banyak dari pemerintah pusat. Pasalnya, tidak semua yang dilaporkan daerah langsung terinput dalam sistem Satuan Gugus Tugas Covid-19 Nasional.

"Selama ini ada perbedaan data antara data di pusat dengan data di daerah. Dimana data di daerah lebih banyak, jika dibanding dengan data di pusat," ungkap Allin.

Adapun pencocokan dilakukan dengan memasukan data kasus Covid-19 yang belum terinput dalam aplikasi New All Record (NAR) pemerintah pusat.

Baca juga: Selisih Data Terjadi Lagi, Depok Minta Satgas Covid-19 Konsen: Bahaya jika Tak Diselesaikan

Akibatnya, kasus Covid-19 dari Tangerang Selatan seakan mengalami lonjakan dan masuk sebagai wilayah berstatus zona merah penyebaran Covid-19.

"Padahal itu kasus lama yang baru terinput dalam sistem pusat," kata Allin.

Berdasarkan data dalam laman https://covid19.go.id/peta-risiko yang dipublikasikan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional, terdapat 10 kabupaten/kota yang berstatus zona merah penyebaran Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Baca juga: Tangsel Zona Merah Covid-19, Dinkes Sebut Pusat Terlambat Input Data Daerah

Kabupaten/kota tersebut, yakni Mataram, Nusa Tenggara Barat; Belitung, Kepulauan Bangka Belitung; serta Barito Timur, Kapuas, dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Wilayah lain yang juga berstatus zona merah penyebaran Covid-19, yakni Tanah Laut, Kalimantan Selatan; Tangerang Selatan, Banten; serta Badung, Gianyar, dan Buleleng, Bali.

Kendati demikian, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Tangerang Selatan masih berstatus zona oranye atau wilayah dengan risiko penularan sedang.

Data tersebut berdasarkan peta risiko penyebaran Covid-19 terbaru untuk setiap kabupaten/kota di wilayah Banten yang dipublikasikan pada Selasa (6/4/2021) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com