Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Tugu Sepeda Rp 800 Juta, Anggota DPRD: Seharusnya Dikembalikan untuk Rakyat

Kompas.com - 09/04/2021, 18:55 WIB
Rosiana Haryanti,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak menuturkan, anggaran pembangunan Tugu Sepeda seharusnya dikembalikan kepada rakyat.

Kendati anggaran pembangunan tugu disebut berasal dari pihak ketiga, namun Gilbert menyebut jika dana tersebut tidak bisa digunakan seenaknya.

"Kalaupun itu dana CSR, tapi itu milik DKI, bukan milik pribadi gubernur yang penggunaannya seenaknya. Seharusnya CSR itu dikembalikan kepada rakyat. Itu fungsi CSR, bukan untuk sesuatu yg terkesan kesenangan pribadi," tutur Gilbert kepada Kompas.com, Jumat (9/4/2021).

Anggota Komisi B ini berpendapat, tugu yang dibangun seharusnya merupakan monumen bagi sosok yang berkorban dan berjasa atau untuk memperingati peristiwa legendaris.

Baca juga: Tugu Sepeda Rp 800 Juta Dibangun untuk Mempercantik Jakarta, Mendukung Pesepeda dan Pelaku Seni

"Yang kita persoalkan kenapa tugu di jalan utama, di Ibu Kota, dari sesuatu yang tidak ikut membela negara, berjuang utk kemerdekaan, patriotik, legendaris," ucap Gilbert.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, anggaran pembangunan Tugu Sepeda sebesar Rp 800 juta berasal dari pihak ketiga.

Baca juga: Kritik Pesepeda soal Tugu Sepeda di Sudirman: Rp 800 Juta Bisa Buat Jalur Berapa Meter Itu?

"Tugu sepeda ini dapat anggaran dari pihak swasta, pihak ketiga. Kemudian kedua, nilainya kurang lebih Rp 28 miliar termasuk tugunya yang Rp 800 juta. Termasuk pembangunan 11 koridor sepeda yang dibangun secara permanen di Sudirman," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/4/2021).

Riza menjelaskan, pembangunan tugu dilakukan guna memberi kesempatan bagi pelaku seni untuk berkreasi. Selain itu, tugu ini juga berfungsi untuk mempercantik Ibu Kota.

Baca juga: Kritik Pesepeda soal Tugu Sepeda di Sudirman: Rp 800 Juta Bisa Buat Jalur Berapa Meter Itu?

Dia menambahkan, pembangunan jalur ini merupakan bentuk keberpihakan Pemprov DKI Jakarta kepada pengguna jalan, khususnya pesepeda.

Adanya pembangunan jalur ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan sepeda, baik sebagai sarana olahraga maupun rekreasi.

Bahkan ke depan, Riza juga berharap, sepeda bisa menjadi salah satu alat transportasi di Jakarta.

"Ini bagian integrasi pelayanan transportasi publik di Jakarta," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com