Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKAPPI Minta Pemprov DKI Selamatkan Korban Kebakaran Blok C Pasar Minggu

Kompas.com - 13/04/2021, 08:24 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan upaya atau langkah percepatan agar pedagang di Blok C Pasar Minggu bisa berjualan kembali pasca-kebakaran yang terjadi pada Senin (12/4/2021) malam.

Menurut Abdullah, IKAPPI telah menerjunkan tim untuk menginvestigasi kebakaran yang terjadi. Berdasarkan hasil investigasi, terdapat kurang lebih 380 pedagang yang terdampak.

Abdullah menuturkan, hingga kini belum diketahui berapa jumlah kerugian dan jumlah kios yang terbakar.

"Kita ketahui bahwa kita memasuki bulan Ramadhan dimana ini adalah bulan panen bagi pedagang pasar , Dan duka ini sangat besar, pedagang sangat terpukul karena kita sedang menghadapi ramai-ramainya pembeli ternyata pasar yang ada di blok C pasar Minggu terbakar," kata Abdullah melalui keterangan tertulis, Selasa (13/4/2021) dini hari.

Baca juga: 392 Kios di Blok C Pasar Minggu Hangus Terbakar

Oleh karenanya, IKAPPI memberikan sejumlah catatan. Pertama, Pemprov DKI Jakarta didesak untuk segera melakukan percepatan dengan cara menampung pedagang sementara.

"Dan kami meminta agar lapak yang nanti ada itu menjadi lapak yang layak untuk di tempati para pedagang," tutur Abdullah.

Kemudian, IKAPPI meminta Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan ganti rugi atas kebakaran yang terjadi.

Kedua upaya ini diharapkan dapat diusahakan oleh Pemprov DKI Jakarta agar bisa meringankan beban para korban.

Baca juga: Gedung Blok C Pasar Minggu Terbakar, Damkar: Tergolong Kebakaran Besar

Kebakaran sendiri dilaporkan kepada Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan pada Senin pukul 18.29 WIB.

Adapun lokasi kebakaran yakni Gedung Blok C Pasar Minggu merupakan tempat pedagang sayuran, daging, dan sembako berjualan.

Awalnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan mengerahkan sembilan unit.

Namun, unit mobil pompa terus ditambah melihat skala kebakaran yang besar. Pemadam kebakaran pun berjibaku mengerahkan tenaga untuk memadamkan api. Mereka berusaha masuk ke basement Gedung Blok C Pasar Minggu.

Namun, pemadam kebakaran sempat kesulitan untuk menjangkau titik api di dalam gedung Blok C Pasar Minggu. Struktur bangunan yang bertingkat dan sudah berusia tua membuat pemadam kesulitan menjangkau titik api. Potensi gedung roboh pun bisa terjadi.

Api padam sekitar pukul 21.00 WIB. Proses pendinginan dilakukan hingga pukul 00.58 WIB. Pemadaman dinyatakan selesai pukul 01.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com