Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Pembangunan Tugu Sepeda, Fraksi PDI-P DPRD DKI: Kerja Jangan Berdasarkan Mimpi

Kompas.com - 14/04/2021, 16:30 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengkritik pembangunan tugu sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

Dia menilai, tugu sepeda itu dibangun tanpa perencanaan dan hanya berdasarkan mimpi.

"Kerja kalau tidak menggunakan perencanaan ya begitu, kan kerja ujug-ujug, tiba-tiba tadi malam mimpi mau bikin patung, besok diwujudkan patung," kata Gembong saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/4/2021).

Baca juga: Wagub DKI: Tugu Sepeda Senilai Rp 800 Juta untuk Tempat Selfie Milenial

Dia mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya bekerja dengan selera mimpi di malam hari karena tiba-tiba membangun tugu tanpa perencanaan apa pun.

Anggota Komisi A DPRD DKI ini menyarankan Anies bekerja sesuai yang sudah direncanakan saja.

"Bahasa saya adalah, Pak Anies Baswedan cukup bekerja sesuai apa yang tertulis, bukan sesuai mimpinya. Yang tertulis apa? Ya, yang di RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) saja," kata Gembong.

Baca juga: Kritik Tugu Sepeda Senilai Rp 800 Juta, Komunitas Pesepeda: Lebih Baik Perbaiki Jalur Permanen

Gembong tidak mempermasalahkan sumber anggaran berasal dari pihak ketiga.

Sebab, bentuk pembiayaan dari pihak ketiga untuk tugu sepeda tersebut merupakan pendapatan sah yang bisa diambil Pemprov DKI.

Namun, Gembong berpendapat, akan lebih baik jika proyek yang dibangun berdasarkan asas manfaat dan melihat kondisi DKI Jakarta saat ini.

"Kan harus melihat sisi manfaat bagi warga Jakarta. Apakah itu bermanfaat atau tidak, tapi melihat situasi sekarang, (pembangunan tugu sepeda) belum menjadi hal yang sangat prioritas. Maka bekerja jangan berdasarkan mimpi," kata dia.

Baca juga: Begini Rancangan Tugu Sepeda di Jakarta yang Disebut Artwork-nya Pesepeda

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tugu atau prasasti sepeda dibangun untuk dijadikan tempat selfie.

"Tempat selfie bagi teman-teman milenial," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Riza mengatakan, tidak hanya dijadikan tempat selfie, tugu senilai Rp 800 juta dari dana pihak ketiga itu bisa menjadi ikon baru kota Jakarta dan mempercantik tempat-tempat yang ada di Jakarta.

Baca juga: Kritik Tugu Sepeda, Anggota DPRD: Pemprov DKI Tak Peka Kebutuhan Pesepeda

Dana Rp 800 juta, kata Riza, merupakan bentuk penghargaan dari seniman dan konsultan yang sudah bersusah payah mewujudkan hal tersebut.

"Tentu yang namanya kami harus menghargai daripada para seniman seni rupa yang membuat (tugu sepeda) dan para konsultan," kata Riza.

Kata Riza, tugu sepeda tersebut sebagai bentuk penghargaan bahwa DKI Jakarta ingin sepeda tak lagi menjadi alat olahraga saja, tetapi juga sebagai alat rekreasi dan alat transportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com