JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meningkatkan komposisi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021/2022.
"Dan ke depan kita akan tingkatkan lagi komposisinya, persentasenya sesuai dengan Permendikbud," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/4/2021).
Menurut Riza, informasi selengkapnya akan segera diumumkan. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sedang mengevaluasi pelaksanaan PPDB tahun lalu.
Dia pun mengeklaim ada peningkatan kualitas dibanding dengan PPDB sebelumnya. Ini karena, nantinya, tidak ada lagi sekolah unggulan yang hanya berisi siswa pintar. Komposisi siswa dalam satu sekolah juga akan dicampur.
Baca juga: Perpanjangan Jam Buka Restoran di Jakarta Diharapkan Bisa Layani Warga yang Buka Puasa dan Sahur
Tujuannya agar kompetensi siswa merata di seluruh sekolah.
"Prinsipnya kita belajar dari PPDB tahun lalu ada peningkatan yang baik, penyebaran yang baik kemudian juga campuran antara usia yang baik kemudian kapasitas kompetensi anak-anak lebih merata," tutur Riza.
"Jadi tidak ada lagi nanti sekolah yang unggulan semua orang-orang pintar, sementara ada sekolah yang isinya kurang. Jadi di-mix antara umurnya, kemampuannya. Ini lebih baik lagi," lanjut dia.
Saat ini, Dinas Pendidikan DKI Jakarta tengah menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas pada 7-29 April 2021.
Uji coba dilaksanakan di sekolah yang telah ditunjuk oleh Disdik DKI Jakarta.
Baca juga: Wagub DKI Sebut Cipinang Melayu seperti Kubangan, Tanahnya Diambil untuk Proyek GBK
Pembukaan sekolah tatap muka menjadi salah satu kelonggaran yang diputuskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 405 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro.
Anies menyebutkan, sekolah tatap muka mulai diberlakukan secara terbatas melalui uji coba yang dilakukan di satuan pendidikan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Namun, Disdik DKI Jakarta memberikan hak penuh kepada orangtua siswa untuk mengizinkan atau tidak anaknya mengikuti uji coba sekolah tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana sebelumnya mengatakan, pihaknya akan melakukan edukasi terkait belajar tatap muka yang kini sedang berjalan, khususnya bagi peserta didik dan orangtua.
Dia memastikan proses belajar mengajar tatap muka bisa berjalan aman dan nyaman, termasuk dengan penerapan protokol kesehatan.
"Pemantauan dilakukan menyangkut aspek pelaksanaan protokol kesehatan dan pembelajaran sesuai dengan ditetapkan dalam masa pandemi Covid-19," kata Nahdiana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.