Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugu Banten Lama yang Jadi Inspirasi Tugu Pamulang Kini, Bersejarah dan Sarat Makna!

Kompas.com - 16/04/2021, 10:52 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tugu Pamulang di Jalan Siliwangi, Tangerang Selatan, Banten, menjadi sorotan belakangan ini karena lebih berbentuk toren air daripada sebuah tugu.

Monumen tersebut hanya terdiri dari tiang-tiang panjang dan melingkar. Di bagian atasnya dipasang kubah berwarna putih.

Tidak ada ornamen atau hiasan apapun pada tugu yang disebut-sebut merupakan ciri khas kawasan Pamulang itu.

Baca juga: Tugu Pamulang Dicibir Mirip Toren Air, Pemkot Tangsel Ingin Revitalisasi, tapi...

Mengadopsi bentuk Tugu Banten Lama

Pemerintah Provinsi Banten menyebut, Tugu Pamulang itu diadopsi dari bentuk Tugu Banten Lama yang berada di kompleks Masjid Agung Banten.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten M. Tranggono menjelaskan, Tugu Pamulang sengaja dirancang menyerupai menara di kompleks masjid tersebut.

Namun, bentuk Tugu Pamulang dibuat lebih minimalis dan hanya mengadopsi bagian kubah di atas menara.

"Jadi filosofinya mengambil seperti Banten Lama, Tugu Banten Lama, dibuat minimalis. Makanya pada perjalanan tadi, adendum dibuat kaya masjid," ujar Tranggono saat dihubungi, Senin (12/4/2021).

Menurut Tranggono, Tugu Pamulang sengaja dibuat minimalis karena terkendala anggaran yang tersedia pada tahun 2017.

Baca juga: Agar Tak Lagi Berpolemik, Gubernur Banten Umumkan Sayembara Desain Tugu Pamulang

Melihat Tugu Banten Lama

Tugu Banten Lama yang dimaksud Pemprov Banten adalah sebuah menara setinggi 24 meter yang terletak di Masjid Agung Banten di Desa Banten Lama, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang, Banten.

Berdasarkan jurnal yang ditulis Ulama Andika, berjudul "Makna Bangunan Menara Masjid Agung Banten", diketahui bahwa rumah ibadah tersebut merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia.

Masjid Agung Banten merupakan situs bersejarah di Kota Serang. Masjid ini dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin, Putra dari Sunan Gunung Jati, sekitar tahun 1552-1570.

Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah mercusuar.

Baca juga: Wagub Banten Minta Tugu Pamulang Dibongkar agar Tak Jadi Polemik

Menara tersebut untuk tempat mengumandangkan azan serta tempat memantau keadaan di Teluk Banten.

Ada dua arsitek yang terlibat dalam pembangunan kompleks masjid tersebut. Mereka adalah arsitek Tionghoa, Tjek Ban Tjut, dan Raden Sepat.

Raden Sepat merupakan arsitek dari kerajaan Hindu Majapahit yang telah berpengalaman membangun masjid, seperti Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Cirebon, Jawa Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com