DEPOK, KOMPAS.com - Sandi, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok yang mengungkapkan dugaan korupsi di instansinya, disebut betul-betul serius untuk membuktikan dugaannya.
Hal itu diungkapkan Razman Nasution, pengacara yang menjadi kuasa hukum Sandi dalam perkara ini.
"Dia serius. Dia hampir setiap hari chat-chat, komunikasi terus," kata Razman kepada Kompas.com, Jumat (16/4/2021).
"Sandi ini patut kita acungi jempol, karena berani mengambil risiko demi penegakan hukum dan bersihnya pemerintahan yang ada di Kota Depok," tambahnya.
Razman mengaku belum bertemu langsung dengan kliennya karena masih ada di luar kota mengurus perkara lain.
Oleh karena itu, ia menyarankan Sandi agar menunda memenuhi panggilan aparat penegak hukum maupun lembaga pemerintah.
Sebagai informasi, Kejaksaan Negeri Depok dan Polres Metro Depok sedang mengumpulkan data dan keterangan perihal kasus yang santer diberitakan ini.
Sementara Inspektorat Jenderal Kemendagri RI kemarin memanggil Sandi untuk agenda "klarifikasi".
Razman juga tak menutup kemungkinan meminta bantuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) jika keadaan mendesak.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi, 3 Anggota Damkar Depok Dipanggil Polisi untuk Klarifikasi
Pasalnya, akibat aksinya, Sandi menghadapi intimidasi, ancaman pemecatan, dan surat peringatan tanpa keterangan yang memadai.
"Kuasa hukum juga memberi perlindungan hukum dan secara khusus juga ranah hukum punya orang untuk menjaga itu. Kalau saya anggap urgen, saya akan minta perlindungan dari LPSK," ungkap Razman.
Sandi sebelumnya membeberkan sejumlah contoh dugaan korupsi di tempatnya bekerja yang ia protes akhir-akhir ini.
Akibat protesnya itu, Sandi kini jadi sorotan. Ia juga menyebut bahwa protes itu disusul dengan intimidasi dan ancaman pemberhentian oleh pejabat teras di dinas tersebut terhadap dirinya dan rekan-rekan sejawat.
“Kita tahu lah (sebagai) anggota lapangan, kita tahu kualitas, seperti harga selang dia bilang harganya jutaan rupiah, akan tetapi selang sekali pakai hanya beberapa tekanan saja sudah jebol,” kata Sandi dikutip Tribun Jakarta.
Baca juga: Pimpinan DPRD Depok Berharap Sandi Tidak Diintimidasi Ungkap Dugaan Korupsi Damkar Depok
Ia juga mengemukakan soal pengadaan sepatu pakaian dinas lapangan (PDL) yang antara mutu dengan harganya tak sebanding. Sepatu itu hasil pengadaan pada 2018 lalu.