Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Dikeroyok, Seorang Debt Collector Menceburkan Diri ke Kali Ciliwung

Kompas.com - 20/04/2021, 03:30 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang debt collector atau penagih utang menceburkan diri ke Kali Ciliwung di kawasan Gunung Sahari, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (19/4/2021).

Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom.

Maulana mengatakan, debt collector yang belum diketahui identitasnya ini nekat melakukan hal tersebut karena takut dikeroyok oleh warga setempat.

"Satu orang (debt collector) menceburkan dirinya ke Kali Ciliwung Gunung Sahari," ujar Maulana, seperti dilansir Tribunjakarta.com.

"Penyebabnya, yang bersangkutan sedang berdiri di sekitaran lokasi tersebut. Tiba-tiba ada yang datang mendekati dengan jumlah banyak," imbuhnya.

Baca juga: Ini Cara Menghadapi Debt Collector yang Ingin Rampas Kendaraan di Jalan

Karena panik, sang penagih utang pun langsung menceburkan dirinya ke kali.

Polisi langsung mengamankan orang tersebut dan sekarang sudah berada di kantor Polsek Sawah Besar.

"Untuk perkembangannya kenapa dan seperti apa, ya ini masih dalam pendalaman," tutup dia.

Marak beraksi di jalanan

Debt collector marak beraksi di jalanan Ibu Kota. Mereka biasanya ditugaskan oleh dealer untuk menarik kembali secara paksa kendaraan seseorang yang cicilannya mandek.

Pihak kepolisian mengimbau warga untuk tidak berhenti ketika diminta oleh debt collector karena aksi mereka untuk menarik kendaraan tidak dibenarkan secara hukum.

Baca juga: Beredar Video Debt Collector Rampas Kendaraan di Jalan, Polisi: Jangan Mau Berhenti atau Cari Pos Polisi

Kapolsek Metro Kebayoran Baru AKBP Supriyanto sebelumnya menganjurkan masyarakat untuk meminta perlindungan ke pos polisi terdekat apabila diberhentikan debt collector.

"Jangan mau berhenti, atau cari pos polisi terdekat jika dikejar mereka," ujar Supriyanto, Senin (22/3/2021) lalu.

Menurutnya, debt collector tidak diperbolehkan untuk merampas kendaraan seseorang sebelum ada putusan pengadilan.

"Kalau belum ada (putusan pengadilan), ini sama saja dengan perampasan," ujarnya. (Tribunjakarta.com/ Muhammad Rizki Hidayat)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Debt Collector Takut Dikeroyok Warga, Nekat Nyebur ke Kali Ciliwung Gunung Sahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com