Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPM Kota Bogor Turun di Masa Pandemi, Pemkot Luncurkan Program Orangtua Asuh

Kompas.com - 22/04/2021, 17:43 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com -  Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meluncurkan program Orangtua Asuh untuk menekan angka kemiskinan serta putus sekolah.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini, Pemkot Bogor terus mengakselerasi berbagai program untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).

Bima menuturkan, Pemkot Bogor memiliki target kenaikan angka IPM dan angka usia sekolah. Sehingga, kata Bima, lewat program Orangtua Asuh ini bisa mengakselerasi target-target tersebut.

"Saya titip satu hal, kriteria anak asuhnya jangan meleset, jangan pilih-pilih. Tinggi badan, usia, dan sebagainya itu tolong betul-betul yang layak untuk dibantu. Saya kira nanti harus dibuat standarnya seperti apa," kata Bima, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Menteri PPPA: Rendahnya IPM Jadi Indikasi Masih Banyak Ketimpangan yang Dialami Perempuan

Bima menjelaskan, IPM Kota Bogor saat ini mengalami penurunan. Ia menuturkan, IPM merupakan indikator yang paling lazim yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan.

Dari data yang ada, sebut Bima, IPM Kota Bogor tahun 2020 turun 0,12 poin menjadi 76,11 persen. Sehingga, pada tahun 2024 Pemkot Bogor memiliki target 78,89 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Namun, sambung Bima, target tersebut akan sulit terealisasi jika tak serius mengejarnya.

"Memang bukan Kota Bogor saja yang turun, semuanya turun. Tapi jelas kita harus kerja keras agar bisa kembali normal. Kalau kota lain normal, kita masih turun, berarti ada yang salah dengan kita," beber Bima.

Baca juga: Bupati Dedi Bangga IPM Purwakarta Salah Satu Tertinggi di Jawa Barat

Bima melanjutkan, untuk tahun ini dan tahun 2022 mendatang, dirinya mencanangkan akselerasi untuk mengejar ketertinggalan realisasi.

Tak hanya itu, lanjut dia, data lain menunjukkan ekonomi yang turun 6,57 persen, pengangguran naik 3,6 persen, dan tingkat kemiskinan yang berada di angka 6,68 persen.

Bima membeberkan, dengan angka Covid-19 yang perlahan sudah terkendali, peningkatan IPM wajib disemangati sehingga Pemkot Bogor bisa kembali fokus dengan hal - hal yang lain.

"Seperti yang telah saya sampaikan tetap fokus pada kesehatan, vaksinasi kita geber terus. Kemudian kampanye Germas hidup sehat terus kita gencarkan. Adanya hubungan antara mobilitas warga, aktivitas dan juga tingkat Covid. Jadi ke depan terus kita jaga," pungkas Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com