BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meluncurkan program Orangtua Asuh untuk menekan angka kemiskinan serta putus sekolah.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini, Pemkot Bogor terus mengakselerasi berbagai program untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).
Bima menuturkan, Pemkot Bogor memiliki target kenaikan angka IPM dan angka usia sekolah. Sehingga, kata Bima, lewat program Orangtua Asuh ini bisa mengakselerasi target-target tersebut.
"Saya titip satu hal, kriteria anak asuhnya jangan meleset, jangan pilih-pilih. Tinggi badan, usia, dan sebagainya itu tolong betul-betul yang layak untuk dibantu. Saya kira nanti harus dibuat standarnya seperti apa," kata Bima, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Menteri PPPA: Rendahnya IPM Jadi Indikasi Masih Banyak Ketimpangan yang Dialami Perempuan
Bima menjelaskan, IPM Kota Bogor saat ini mengalami penurunan. Ia menuturkan, IPM merupakan indikator yang paling lazim yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan.
Dari data yang ada, sebut Bima, IPM Kota Bogor tahun 2020 turun 0,12 poin menjadi 76,11 persen. Sehingga, pada tahun 2024 Pemkot Bogor memiliki target 78,89 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Namun, sambung Bima, target tersebut akan sulit terealisasi jika tak serius mengejarnya.
"Memang bukan Kota Bogor saja yang turun, semuanya turun. Tapi jelas kita harus kerja keras agar bisa kembali normal. Kalau kota lain normal, kita masih turun, berarti ada yang salah dengan kita," beber Bima.
Baca juga: Bupati Dedi Bangga IPM Purwakarta Salah Satu Tertinggi di Jawa Barat
Bima melanjutkan, untuk tahun ini dan tahun 2022 mendatang, dirinya mencanangkan akselerasi untuk mengejar ketertinggalan realisasi.
Tak hanya itu, lanjut dia, data lain menunjukkan ekonomi yang turun 6,57 persen, pengangguran naik 3,6 persen, dan tingkat kemiskinan yang berada di angka 6,68 persen.
Bima membeberkan, dengan angka Covid-19 yang perlahan sudah terkendali, peningkatan IPM wajib disemangati sehingga Pemkot Bogor bisa kembali fokus dengan hal - hal yang lain.
"Seperti yang telah saya sampaikan tetap fokus pada kesehatan, vaksinasi kita geber terus. Kemudian kampanye Germas hidup sehat terus kita gencarkan. Adanya hubungan antara mobilitas warga, aktivitas dan juga tingkat Covid. Jadi ke depan terus kita jaga," pungkas Bima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.