JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 dari klaster perkantoran di DKI Jakarta merupakan sinyal bahwa kalangan terdidik mulai abai terhadap protokol kesehatan.
"Klaster perkantoran memberi sinyal bahwa kalangan terdidik juga mulai abai (protokol kesehatan)," kata Gilbert saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Klaster Perkantoran di DKI Melonjak Sepekan Terakhir
Dia mengatakan, banyak yang berpikir vaksinasi akan memberikan jaminan orang kebal terhadap Covid-19.
Data penambahan kasus Covid-19 dari klaster perkantoran juga tak akan memberikan efek jera terhadap instansi sebelum jatuhnya korban jiwa.
"Dengan kemungkinan kasus fatal atau kematian walaupun sudah divaksin," ujar dia.
Gilbert juga mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harus belajar dari varian mutasi virus corona di India yang kini kemungkinan sudah berada di Jakarta.
Sebab, virus Covid-19 yang sudah bermutasi, lanjut Gilbert, tidak memiliki jaminan kebal dengan vaksin yang sama dengan yang saat ini dijalankan pemerintah.
"Belum tentu aman dengan vaksinasi Sinovac yang juga baru diberikan pada sekitar 1,5 juta orang di DKI," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui akun Instagram @dkijakarta menyebutkan bahwa penularan Covid-19 meningkat di perkantoran yang karyawan atau pegawainya sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
"Sebagian besar kasus konfirmasi Covid-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi Covid-19," tulis Pemprov DKI, Minggu.
Baca juga: Epidemiolog: Klaster Perkantoran di Jakarta Naik karena Kebijakan WFH Tak Diterapkan dengan Baik
Klaster perkantoran disebut mengalami peningkatan dalam seminggu terakhir.
Pemprov DKI mencatat, pada 5-11 April 2021, terdapat 157 kasus positif Covid-19 di 78 perkantoran.
Sementara utu, pada 12-18 April 2021, jumlah kasus Covid-19 meningkat menjadi 425 kasus dari 177 perkantoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.