JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menyatakan, pihaknya menoleransi pedagang kaki lima yang marak berjualan di trotoar kawasan Pasar Tanah Abang jelang lebaran.
"Kalau di bahu jalan tidak boleh. Tapi kalau trotoar masih kita toleransi. Trotoar bisa dipakai, kita tolerir, asal garis kuning jangan dipakai karena itu untuk disabilitas," kata Irwandi, Selasa (27/4/2021).
Irwandi mengatakan, Satpol PP sebenarnya sudah diterjunkan untuk menertibkan para PKL musiman itu. Namun, jumlah PKL di Pasar Tanah Abang itu sangat banyak.
Baca juga: Satpol PP Dirikan 8 Posko di Pasar Tanah Abang Pantau Protokol Kesehatan
"Kita sudah atur, kita rapihin, Satpol juga turun, tapi memang keterbatasan tenaga Satpol PP juga ada," kata Irwandi.
Para PKL itu pun tak kapok untuk berjualan kembali keesokan harinya meski sudah dilakukan penertiban. Pemkot pun akhirnya menoleransi para PKL itu memakai trotoar selama masih memberikan ruang bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas.
Selain itu, aturan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak juga harus diterapkan.
"Tanah Abang kan tiap tahun kalau mau Lebaran memang begitu. Tapi nanti juga habis Lebaran sudah kondusif lagi," ucap Irwandi.
Irwandi menambahkan, trotoar di wilayah lain di Jakpus juga ada yang dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima.
Baca juga: Densus 88 Polri Tangkap Mantan Petinggi FPI Munarman di Tangsel
Ia mencontohkan sentra nasi kapau di Jalan Kramat Raya, Senen.
"Yang penting kan diatur, jalur kuning ada. Itu win-win solution. Kalau secara aturan kan ya itu tetap melanggar, tapi kan ini untuk kepentingan masyarakat, mereka pedagang, mencari makan tapi mereka tidak boleh mengakusisi jalan," ucap Irwandi.
Seperti diberitakan Kompas TV, Satpol PP sudah beberapa kali menertibkan PKL di Pasar Tanah Abang itu. Misalnya pada Selasa (20/4/2021) pekan lalu, petugas Satpol PP berupaya menertibkan lapak PKL yang didirikan di atas trotoar.
Razia itu menyebabkan kepanikan. Secepat kilat, para pedangang kaki lima berusaha memindahkan barang dagangan mereka agar tidak diangkut petugas.
Salah seorang pedagang yang tak terima dirazia bahkan ngotot dan menantang petugas. Suasana yang sempat memanas akhirnya mereda setelah sejumlah pedagang lainnya melerai keributan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.