Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baznas Targetkan Perolehan Zakat Capai Rp 503 Miliar Tahun Ini

Kompas.com - 29/04/2021, 19:12 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan perolehan dana zakat, infak, dan sedakah (ZIS) pada tahun 2021 mencapai Rp 503 miliar.

Untuk memaksimalkan penerimaan itu, khususnya dalam transaksi digital, Baznaz menggandeng GoPay, selaku platform layanan uang elektronik.

Pengurus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Rizaludin Kurniawan mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat memaksimalkan fasilitas zakat secara digital selama pandemi.

Baca juga: Masjid Al Mustofa, Masjid Tertua di Kota Bogor

Rizaludin mengungkapkan, hal ini sebagai bagian dari Gerakan Cinta Zakat yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, pekan lalu.

"Baznas menargetkan Rp 503 miliar terkumpul di tahun 2021 dengan target 30 persen dari transaksi digital," kata Rizaludin, Kamis (29/4/2021).

Ia menambahkan, kerjasama antara GoPay dan BAZNAS salah satunya akan berfokus pada aspek edukasi mengenai kemudahan dan keamanan berdonasi digital.

Hal ini dilakukan untuk menjawab tantangan karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memanfaatkan metode berdonasi digital karena kurangnya informasi.

Baca juga: Datang ke Rumah Duka Letkol Irfan Suri di Bogor, Ridwan Kamil Berikan Beasiswa Rp 100 Juta

Rizaludin menuturkan, pemanfaatan penyaluran zakat antara lain untuk membantu mengentaskan kemiskinan, menangani bencana hingga menuntaskan program-program pembangunan berkelanjutan.

“BAZNAS luncurkan Gerakan Cinta Zakat untuk memopulerkan zakat sebagai bentuk kasih sayang untuk para fakir miskin sekaligus jaring pengaman sosial bagi para mustahik terutama dalam membantu pemulihan ekonomi di masa pandemi," ungkapnya.

"Kami optimis target ini dapat dimaksimalkan melalui kolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk GoPay. Dengan kemudahan dan luasnya jangkauan yang dihadirkan oleh GoPay, diharapkan proses penghimpunan zakat dapat menjadi lebih efektif dan efisien.” sambungnya.

Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata mengatakan, transaksi digital terus menjadi pilihan masyarakat di masa pandemi, termasuk untuk beramal.

Budi membeberkan, sampai saat ini GoPay menjadi salah satu pilihan utama bagi masyarakat untuk berdonasi secara digital.

Hal itu, kata dia, terlihat dari jumlah pengguna GoPay yang membayarkan zakat melalui fitur GoTagihan di aplikasi Gojek meningkat hampir 3 kali lipat di tahun 2020 dibanding tahun sebelumnya.

"Bekerjasama dengan BAZNAS, di bulan Ramadan ini kami melakukan sosialisasi Gerakan Cinta Zakat ke berbagai lapisan masyarakat Indonesia, termasuk edukasi kepada jutaan mitra driver dan merchant yang tergabung di ekosistem Gojek," ujar Budi.

"Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk dapat berdonasi secara digital, sehingga dapat memaksimalkan penghimpunan zakat yang akan membantu pemulihan ekonomi Indonesia.” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com