JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faisal dipanggil oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk dimintai keterangan terkait dugaan kasus korupsi pengadaan alat berat Dinas Bina Marga DKI Jakarta tahun anggaran 2015.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Ashari Syam membenarkan surat pemanggilan dengan nomor SP.248/M.1.5/Fd.1/04/2021 tersebut sebagai pemanggilan kepada Yusmada Faisal.
"Betul, YF dimintai keterangan tahap penyelidikan saat itu menjabat kadis Bina Marga selaku pegawai aktif," ujar Ashari saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (30/4/2021).
Dalam surat tersebut, Yusmada diminta untuk hadir memberikan keterangan pada Rabu (21/4/2021) dan membawa dokumen terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi pengadaan saat menjabat sebagai kepala Dinas Bina Marga 2015 lalu.
Baca juga: Pemprov DKI Akan Tingkatkan Pengawasan di Tempat Karantina WNA
"Menghadap kasi penyidikan pada Bidang Tindak Pidana Khusus untuk dimintai keterangannya dan membawa dokumen-dokumen yang terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam Pengadaan Alat-alat Berat Penunjang Perbaikan Jalan pada UPT Alkal Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 berdasarkan surat perintah penyelidikan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Nomor: PRINT-04/M.1/Fd.1/04/2021 tanggal 08 April 2021," tulis surat pemanggilan tersebut.
Nama Yusmada Faisal santer terdengar beberapa minggu belakangan lantaran menjadi salah satu dari 13 pejabat DKI yang dilantik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (23/2/2021).
Anies menunjuk Yusmada sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menggantikan Juaini Yusuf setelah banjir yang terjadi di Jakarta pertengahan Febuari 2021.
Yusmada bukan sosok baru di pemerintahan DKI, dia sempat menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok sempat memuji kinerja Yusmada karena dinilai memiliki kinerja yang baik.
"Saya rasa ini (Dinas Bina Marga) yang paling baik, dari beberapa yang sudah disisir. Pak Yusmada mengerti apa yang saya mau, kami sering berkoordinasi dan terbukti dia bisa menerapkannya," kata Ahok pada November 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.