Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Hari Ini, Pelaku Perjalanan Luar Negeri di Bandara Soekarno-Hatta Harus Lalui 9 Check Point

Kompas.com - 01/05/2021, 21:25 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Mulai Sabtu (1/5/2021) pelaku perjalanan luar negeri yang baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta, harus melalui sembilan check-point sebelum menjalani karantina.

Kebijakan ini ditetapkan oleh Satgas Udara Penanganan Covid-19 dan PT Angkasa Pura II bersama stakeholder terkait.

Hal ini, menurut Komandan Satgas Udara Penanganan Covid-19 Kolonel Tek Sunu Eko P, dilakukan untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Imigrasi Bakal Pulangkan WNA dari India yang Masuk Bandara Soekarno-Hatta

"Seluruh stakeholder bersama-sama berupaya untuk memastikan Bandara Soekarno-Hatta dapat dengan baik menerapkan prosedur yang ditetapkan di tengah pandemi," ujar Kolonel Tek Sunu Eko P, dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (1/5/2021).

Berikut adalah kesembilan check point tersebut:

Check point pertama ada di Area Kedatangan Internasional. Di sini, penumpang yang baru tiba harus mengisi data diri dan data penerbangan melalui aplikasi Hore V2 (Hotel Reservation Version 2). Untuk menginput data, penumpang dapat menggunakan kiosk machine yang tersedia.

Check point kedua adalah pengecekkan dokumen kesehatan penumpang oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes).

Proses ini yang akan menentukan lokasi karantina penumpang, apakah di hotel atau harus dilakukan di Wisma Atlet Pademangan.

Baca juga: Protokoler Bantu WN India Lolos Karantina, Bandara Soekarno-Hatta: Bukan Karyawan AP II

Selanjutnya, penumpang akan didata terkait lokasi karantina di check point ketiga.

Kemudian di check point keempat, penumpang menjalani proses keimigrasian.

Lalu, pada check point kelima, penumpang dipersilakan mengambil bagasi di Area Pengambilan Bagasi.

Di check point keenam, penumpang akan menjalani proses kepabeanan.

Check point ketujuh berada di help desk hotel. Di sini, penumpang melakukan registrasi untuk menjalani proses karantina.

Kemudian, identitas diri penumpang akan kembali didata di check point kedelapan. Bedanya, di check point ini, pendataan dilakukan oleh petugas Polresta Bandara.

Terakhir, di check point kesembilan, penumpang akan dijemput bus untuk menuju lokasi karantina. Penjemputan dilakukan dengan konsep single pick up point dengan bus yang telah ditentukan pihak bandara.

Bus yang boleh menjemput hanya yang telah ditunjuk.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ada 9 Prosedur Baru Bagi Kedatangan Penumpang Internasional di Bandara Soekarno-Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com