Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Ganjil Genap Kota Bogor, Banyak Masyarakat Memaksakan Diri Melintas ke Pusat Kota

Kompas.com - 01/05/2021, 22:07 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, dalam evaluasi hari pertama ganjil genap, masih banyak masyarakat yang memaksakan diri untuk melintas ke pusat kota atau jalur seputar Istana Kepresidenan Bogor.

Susatyo mengatakan, kondisi itu menimbulkan efek kepadatan yang terjadi di beberapa ruas jalan di Kota Bogor.

Untuk mengurangi kepadatan, petugas gabungan telah disebar di beberapa titik ruas jalan yang mengarah ke pusat kota (jalur SSA) sehingga penumpukan kendaraan bisa terurai.

Baca juga: Imbas Ganjil Genap, Sejumlah Ruas Jalan di Kota Bogor Jadi Padat

Susatyo berharap, pada pelaksanaan hari kedua ganjil genap, pada Minggu (2/5/2021), masyarakat bisa lebih mengerti dan memahami aturan tersebut.

"Masih banyak jalur, tidak harus melewati SSA. Saya tidak ingin ada ngabuburit, sengaja berputar-putar di pusat kota. Tentunya ini menambah crowded," sebut Susatyo, Sabtu.

"Jadi kami imbau warga tidak perlu ke pusat kota untuk belanja dan makan (buka puasa) dan lain sebagainya. Silakan lakukan aktivitasnya di wilayahnya masing-masing," tambahnya.

Ia melanjutkan, ada ribuan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang terjaring penyekatan di hari pertama pelaksanaan sistem ganjil genap.

Baca juga: Ganjil Genap Akhir Pekan di Kota Bogor, Ribuan Kendaraan Dipaksa Putar Balik

Berdasarkan data yang disampaikan kepolisian setempat, sebanyak 1.331 kendaraan roda dua terkena razia ganjil genap. Sementara, untuk jumlah kendaraan roda empat mencapai 1.030 kendaraan.

Ribuan kendaraan tersebut diminta oleh petugas untuk memutarbalikkan kendaraannya sehingga tidak bisa melintas di pusat kota atau jalur seputar Istana Kepresidenan.

"Ada ribuan kendaraan yang kita putar balik karena langgar ganjil genap," kata Susatyo.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberlakukan sistem ganjil genap berdasarkan nomor pelat kendaraan pada akhir pekan ini, Sabtu-Minggu (1-2 Mei 2021).

Baca juga: Ganjil Genap di Kota Bogor Besok, Polisi Akan Berjaga di Lima Titik Ini

Untuk Sabtu (1/5/2021) ini, kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya yang berpelat nomor ganjil. Sementara, untuk Minggu (2/5/2021), hanya kendaraan yang berpelat genap.

Dalam kebijakan ganjil genap kali ini, Pemkot Bogor melakukan penyesuaian terhadap situasi dan kondisi.

Ganjil genap hanya akan diberlakukan di jalur seputar Kebun Raya Bogor atau sekitar Istana Kepresidenan, yakni di Jalan Jalak Harupat, sebagian Jalan Raya Pajajaran, Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), dan Jalan Ir Djuanda.

Penerapan ganjil genap juga hanya dilakukan selama dua jam saja, menjelang waktu berbuka puasa, dari pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

Alasan diberlakukannya ganjil genap akhir pekan ini untuk mengurangi mobilitas warga, khususnya dalam mengantisipasi kerumunan jelang waktu berbuka puasa.

Selain itu, ganjil genap itu juga dilakukan sebagai bentuk simulasi dalam menghadapi arus kedatangan pemudik yang masuk ke Kota Bogor di masa larangan mudik lebaran tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com