Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penabrak Anak Buah Nus Kei di Duri Kosambi Mengaku Tidak Tahu Telah Lindas Korban

Kompas.com - 04/05/2021, 19:12 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang perkara pembunuhan berencana dan pengeroyokan yang menjerat John Kei dan kawan-kawan kembali digelar Selasa (4/5/2021) di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Agenda pertama sidang adalah pemeriksaan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU), yakni Henra Yanto, Bony Hasferus dan Semuel Rahanbinan. Ketiganya juga berstatus terdakwa.

Mereka bersaksi atas terdakwa lainnya, yakni John Kei, Deniel Far Far, Bukonkoko, Yeremias dan Franklyn Resmol.

Baca juga: Anak Buah John Kei Mengaku ke Duri Kosambi karena Tersasar Saat Tagih Utang ke Rumah Nus Kei

Di persidangan, Bony Hasferus, selaku orang yang mengemudikan mobil saat peristiwa pengeroyokan berujung kematian Yustus Corwing alias Erwin, mengaku tak tahu menahu terkait ditabraknya Erwin.

"Kerasa enggak ban mobil tabrak atau injak sesuatu? Dia ketabrak, kamu tahu?," tanya hakim di persidangan, Selasa.

"Enggak. Persisnya melindas saya tidak tahu, saya panik di situ banyak warga, saya tidak tahu lindas Erwin, saya baru tahu saat dikasih tahu di Polda (setelah ditangkap)," jawab Bony.

Bony menceritakan, awalnya, ia diinstruksikan Deniel Far Far untuk menagih Nus Kei atas utangnya pada John Kei. Rencananya penagihan dilakukan di Green Lake City, Tangerang, yakni kediaman Nus Kei.

Baca juga: Anak Buah John Kei Bawa Senjata Tajam Saat Tagih Utang ke Rumah Nus Kei

"Yang menyuruh nagih, Deniel, (dikatakan Deniel) kalau enggak mau bayar, ajak Nus langsung ketemu John Kei mengingat masih ada hubungan keluarga, jangan ada keributan'," ungkap Bony.

Bony bertugas mengemudikan sebuah mobil Suzuki Ertiga dari Arcici, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menuju kediaman Nus. Di dalam mobil itu ada Henra Yanto, Semuel Rahanbinan, Yeremias, Mario dan Bukonkoko.

Meski berangkat beriringan dengan tiga mobil lainnya, Bony mengaku mobil yang dikendarainya terpisah dari rombongan.

"Kita terpisah dari konvoi," ungkap Bony.

Mereka pun bertanya kepada warga sekitar arah mana yang harus dituju. Meski telah bertanya beberapa kali, mereka tetap tersasar.

Kemudian, mobil kembali berhenti di kawasan Duri Kosambi.

Baca juga: Anak Buah John Kei Mengaku Lihat Anak Buah Nus Tiba-tiba Keluarkan Pisau di Duri Kosambi

"(Di Duri Kosambi) yang turun tanya alamat Yeremias, disusul Mario," kata Bony.

Ia tetap berada di dalam mobil. Selang beberapa saat, Bony melihat Mario membacok seseorang yang ternyata adalah anak buah Nus, Yustus Corwing alias Erwin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com