BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menargetkan 2.000 warganya yang masuk kategori pra lansia dapat terbebas dari buta aksara Al Quran.
Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Bogor meluncurkan program Bogor Mengaji untuk mengentaskan buta baca Al Quran di masyarakat.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, program Bogor Mengaji akan berjalan selama enam bulan ke depan. Dari 68 kelurahan, kata Bima, ada kurang lebih 30 warga pra lansia yang akan diajar mengaji dan membaca Al Quran.
Baca juga: Ini Tiga Cara yang Bisa Diikuti supaya Khatam Al Quran di Bulan Ramadhan
“Insya Allah kita mulai ikhtiar untuk bersama-sama memperbaiki bacaan Al Quran kita semua. Tradisi tadarus dan qataman di Bogor sudah ada sejak lama. Alangkah baiknya kita menyempurnakan lafas, termasuk juga bagi kita para pimpinan sampai semua warga,” ucap Bima, Rabu (5/5/2021).
Bima menambahkan, program tersebut merupakan salah satu upaya Pemkot Bogor dalam mengentaskan buta aksara Al Quran. Setidaknya, ada 83 pembimbing yang terlibat dalam program itu.
Bima berharap, program tersebut dapat terus berjalan dan pesertanya juga semakin bertambah.
“Bogor Mengaji ini pertama kali diluncurkan untuk memberantas buta Al Quran. Honor guru mengajinya juga didapat dari sumbangan infak. Kami optimistis angkatan pertama Bogor Mengaji ini dapat berjalan lancar,” tuturnya.
Baca juga: Ketika Para Penyandang Tunanetra Mengaji dengan Metode Braile...
Selain itu, sambung Bima, Pemkot Bogor juga bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk memberikan insentif kepada guru mengaji.
Ia menyebut, sasaran Pemkot Bogor adalah guru mengaji yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Setidaknya ada 2.800 guru ngaji yang mendapat insentif itu.
“Kita berikan insentif dalam bentuk ATM yang di dalamnya ada fasilitas BPJS Ketenagakerjaan. Untuk BPJS Ketenagakerjaan bagi guru mengaji ini baru pertama kali diluncurkan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bogor, Mias Muchtar mengatakan, Kota Bogor menjadi daerah percontohan untuk pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan bagi guru mengaji.
Selain itu para guru mengaji di Kota Bogor yang sudah terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan bisa lebih tenang beraktifitas karena mendapatkan beberapa manfaat, di antaranya jaminan risiko kecelakaan kerja dan kematian selama aktivitas mengajar.
“Yang didaftarkan sebanyak 2.800 orang. Mereka telah terdaftar dan terlindungi. Untuk iuran bisa didapatkan dari mana saja, termasuk dari Baznas memberikan iuran,” bebernya.
"Jadi para pengajar lebih terlindungi dan mendapat manfaatnya," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.