Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan ART yang Aniaya Majikan: Stres Sering Dimarahi, Beban Kerja Berat

Kompas.com - 18/05/2021, 20:05 WIB
Sonya Teresa Debora,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang asisten rumah tangga (ART) menganiaya majikannya yang sudah lanjut usia di sebuah rumah di Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (16/5/2021).

Pelaku berinisial NN (32) mengaku stres lantaran beban kerja yang berat selama tiga bulan bekerja. 

"Saya memang capek dalam kerjaan karena memang rumahnya besar tiga lantai saya pegang sendiri, nyucinya pakai tangan juga, enggak ada mesin cuci," kata NN kepada wartawan, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Fakta ART Aniaya Majikan Di Cengkareng, Korban yang Seorang Lansia Dipukul, Dicakar hingga Ditendang

Menurut dia, tiga ART lain telah keluar dari pekerjaan ini karena tidak sanggup. NN pun sempat ingin berhenti dari pekerjaanya.

"Terus giliran saya minta berhenti, saya tidak boleh terus, saya sendiri. Ya saya streslah," ujar dia.

NN juga mengaku sering dimarahi oleh korban, yakni majikannya yang sudah berusia lanjut.

NN awalnya hendak melaporkan perbuatan sang majikan itu kepada polisi. Namun, ia mengaku tak jadi melapor karena ponselnya hilang.

Kini, justru NN yang diamankan polisi karena menganiaya majikannya. 

"Kami berhasil amankan pelaku tak lama setelah menerima laporan dari korban," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Egman dalam keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: ART yang Terekam Video Aniaya Majikannya di Cengkareng Ditangkap

Egman menyebutkan, penganiayaan itu bermula saat NN tak terima ketika ditegur majikannya, pada Minggu (16/5/2021).

"Sekira pukul 10.00 WIB korban (atas nama) Yusni Etty sedang berada di rumah kemudian korban melihat ada rendaman panci rice cooker bekas pakai," kata Egman.

Menurut korban, air yang digunakan tersangka terlalu banyak. Ia pun menegur NN. Namun, NN tidak menghiraukan perkataan korban sehingga korban mengumpat. 

"Maka korban memaki pelaku dengan kata 'setan', lantaran korban kesal tidak dihiraukan oleh pelaku," kata Egman.

Saat mendengar makian tersebut, tersangka NN langsung menghampiri dan balik memaki korban.

Pelaku juga mencakar pergelangan tangan kiri korban dan menendang kaki kiri korban.

Baca juga: Majikan yang Paksa ART Makan Kotoran Kucing Ditetapkan Jadi Tersangka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com