TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan memasang dinding penahan tanah di tebing yang longsor dan menimpa dua rumah di Kampung Keranggan, Setu.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menjelaskan, pihaknya sudah meninjau lokasi longsor dan melakukan kajian bersama Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT).
Hasilnya, tebing tersebut berpotensi longsor dan membahayakan sejumlah rumah di sekitar lokasi.
"Kemarin kami meninjau bersama BPPT, kami lihat kayaknya kalau intensitas curah hujan tinggi, itu berbahaya di sepanjang lereng," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Khawatir Longsor Susulan, Korban Berharap Tebing di Tangsel Diberi Turap
Saat ini, kata Pilar, pihaknya sudah menginstruksikan dinas terkait untuk segera memasang dinding penahan tanah guna mengantisipasi longsor susulan.
Untuk tahap pertama, tebing tanah tersebut akan dipasang cerucuk dan karung pasir guna menahan pergeseran tanah di tebing tersebut.
"Sekarang ini sih kami pasang cerucuk dulu, sama karung pasir untuk awal. Tapi untuk jangka panjangnya nanti kami upayakan bekerja sama dengan pemilik lahan untuk dipasang DPT, supaya permanen enggak ada lagi longsor," kata Benyamin.
Tebing tanah setinggi 12 meter longsor dan menimpa dua rumah di kawasan Kampung Kranggan RT 10 RW 04, Kecamatan Setu, Tangsel, Selasa.
Baca juga: Tanah Longsor Timpa 2 Rumah di Keranggan, Tangsel
Tebing tersebut diduga longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan pada Senin malam hingga Selasa dini hari.
Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Namun, dua rumah yang berada persis di bawah tebing rusak akibat tertimpa tanah dan pohon bambu.
Satu di antaranya mengalami rusak berat. Atap bangunan, dinding dapur, serta kamar tidur roboh akibat peristiwa tersebut.
Saat ini, dua keluarga penghuni rumah yang terdampak bencana tanah longsor sudah diminta mengosongkan sementara rumahnya. Mereka diarahkan petugas Kecamatan Setu untuk mengungsi ke rumah kontrakan yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.