Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik DKI Ingatkan Orang Tua, Semua Sekolah Negeri di Jakarta Punya Standar yang Sama

Kompas.com - 21/05/2021, 18:07 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Dinas Pendidikan DKI Jakarta Slamet meminta agar para orangtua calon peserta didik tidak memaksakan anaknya untuk mendaftar di satu sekolah.

Sebab, jika terjadi pendaftaraan yang masif di satu sekolah, bisa dipastikan seleksi yang dilakukan berdasarkan usia anak akan semakin ketat.

"Jangan hanya karena keinginan mau ke satu sekolah, semua orang menuju ke satu sekolah sehingga tampungnya jauh lebih kecil," ucap Slamet saat dihubungi melalui telepon, Jumat (21/5/2021).

Baca juga: Syarat Daftar PPDB Depok 2021 Jenjang SMP dari Jalur Afirmasi Tak Mampu dan Inklusi

Dia meminta masyarakat bisa memiliki penilaian yang sama untuk setiap sekolah negeri di DKI Jakarta, sehingga tidak memberikan penilaian ada sekolah unggulan dan ada sekolah yang tidak unggul untuk anak mereka.

"Oleh karena itu yang kedua saya pesan, sekolah negeri di DKI ini kan mempunyai standar pelayanan yang sama, jadi orangtua harus punya pikiran juga bagaimana pun sekolah negeri itu sama," ucap Slamet.

Dia meminta orangtua calon peserta didik memikirkan strategi agar anaknya bisa lolos dalam PPDB DKI Jakarta dengan cara yang tepat.

Apabila memaksakan menginginkan satu sekolah negeri, Slamet menyarankan agar menggunakan jalur seleksi selain jalur zonasi.

Baca juga: Ini Alasan Pemprov Gunakan RT/RW Sebagai Batas Zonasi PPDB Jakarta 2021

"Jalur PPDB (zonasi) bukan satu-satunya jalur, kan masih ada jalur prestasi. Bagi teman-teman atau orangtua murid yang merasa anaknya punya kemampuan lebih silakan masuk menggunakan jalur prestasi," tutur dia.

Slamet juga meminta masyarakat memahami konsekuensi setiap pilihannya, karena saat ini Pemprov DKI Jakarta tidak bisa menampung semua siswa untuk sekolah di sekolah negeri.

Itulah sebabnya akan ada proses seleksi yang sudah ditentukan dan pasti akan ada orang yang lolos ataupun tidak lolos dalam seleksi.

"Kalau yang namanya seleksi ada yang diterima dan tidak diterima," kata dia.

Diketahui PPDB DKI Jakarta akan dimulai 7 Juni 2021 mendatang diawali dengan pendaftaran di tingkat Sekolah Dasar (SD) menyusul Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas (SMP/SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com