JAKARTA, KOMPAS.com - Emak-emak yang menggunakan sepeda lipat ikut menjajal Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pada Minggu (23/5/2021) pagi.
Petugas gabungan dari unsur kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang berjaga dalam uji coba jalur road bike di JLNT meloloskan mereka.
Baca juga: Uji Coba Jalur Road Bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Pesepeda Merasa Waswas
Pantauan Kompas.com, emak-emak yang menggunakan sepeda lipat tampak berkelompok dan individu.
Mereka lalu melintas masuk ke JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang.
Warga lainnya yang menggunakan sepeda lipat juga terpantau melintas di JLNT dari arah Tanah Abang.
Seorang pesepeda lipat bernama Lutfiah (50) datang bersama teman-temannya. Mereka menggowes sepeda lipat dari arah Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
“Ini baru mau mulai sepedaan, kan udah dibuka jadi kami mau coba di jalan layang,” kata Lutfiah saat ditemui di titik masuk JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang sisi Taman Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Minggu pagi.
Ia mengaku sempat khawatir soal hembusan angin kencang di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang.
Lutfiah dan teman-temannya akan berjalan kaki dan menuntun sepeda jika angin kencang berhembus.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan akan melaksanakan uji coba jalur road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang pada Minggu pagi.
Uji coba yang dijadwalkan sejak pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB juga melibatkan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk melakukan penjagaan.
Adapun pesepeda road bike akan melintasi JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang sepanjang 2,3 km dengan ketinggian mencapai 18 meter.
Uji coba jalur road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang khusus untuk pesepeda road bike.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, uji coba di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang yang diprakarsai oleh Pemprov DKI itu hanya diperuntukan bagi jenis sepeda road bike.
"Hanya untuk road bike. Karena kalau kendaraan (jenis sepeda) lain akan mix juga nanti berbahaya karena kecepatannya. Tentu ini akan kami lihat perkembangannya seperti apa karena masih uji coba," ujar Sambodo saat dikonfirmasi, Sabtu.
Baca juga: Update Covid-19 di Jakarta: Kasus Naik Lagi, Ditemukan Varian India, hingga Muncul Klaster Lebaran