TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang tengah menggelar vaksinasi Covid-19 bagi warga lanjut usia (lansia) dengan metode door to door atau dari rumah ke rumah.
Kepala Dinkes Kota Tangerang Liza Puspadewi menyatakan, jajarannya menyuntikkan vaksin secara door to door demi mempercepat capaian vaksinasi lansia.
Selain itu, kata Liza, metode tersebut juga memudahkan para lansia yang kesulitan mengakses layanan vaksinasi Covid-19.
Dia menyebutkan, layanan door to door telah dilaksanakan sejak Sabtu (22/5/2021).
"Ini menjadi layanan baru yang dihadirkan Dinkes untuk mempercepat capaian vaksinasi lansia," kata Liza dalam rilis resminya, Senin (24/5/2021).
"Selain itu, kami juga memberikan layanan kemudahan bagi para lansia yang kesulitan atau terbatas menuju akses sentral vaksinasi yang selama ini disediakan puskesmas," sambungnya.
Ia mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi door to door dilaksanakan oleh petugas 38 puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan di Kota Tangerang.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Terus Meningkat, Warga Jakarta Jangan Lengah
Kata Liza, tiap puskesnas dibantu oleh jajaran kader kesehatan, perangkat RT/RW, dan Satgas Covid-19 dalam pelaksanaan vaksinasi lansia itu.
"Jadi para lansia tinggal duduk santai dan sehat di rumah. Petugas kesehatan yang akan ke rumah untuk memberikan vaksinasi gratis ini," tutur Liza.
Liza menyatakan, vaksinasi door to door ditargetkan bakal berlangsung hingga Senin (31/5/2021).
Dia berharap, melalui metode tersebut, jajarannya dapat memberikan informasi soal vaksinasi Covid-19 terhadap para lansia yang disuntik dan keluarganya.
Pasalnya, menurut Liza, banyak hoaks yang berkembang di masyarakat soal vaksin Covid-19 itu.
Baca juga: Serba-serbi Vaksinasi Gotong Royong di Jabodetabek: Jenis hingga Alur Pemberian Vaksin
Salah satu informasi yang diberikan kepada para lansia itu, yakni jenis vaksin yang digunakan adalah CoronaVac buatan Sinovac.
"Vaksin jenis ini aman karena memberikan efek samping yang ringan. Seperti nyeri otot, pegal-pegal, dan demam. Kalau efek samping derajat sedang, sakit kepala dan diare, itu juga kasusnya sangat sedikit," papar Liza.
"Itu semua merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.