JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) mengotopsi jenazah Trio Fauqi Virdaus (22), pemuda asal Buaran, Jakarta Timur, yang meninggal usai disuntik vaksin AstraZeneca beberapa waktu lalu.
Proses otopsi dimulai dengan pembongkaran makam Trio di RT 03/15, Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (24/5/2021) kemarin.
Setelah itu, jenazah dibawa menuju RSCM Jakarta Pusat. Otopsi dilakukan di rumah sakit tersebut.
Baca juga: Jenazah Warga Jakarta yang Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca Diotopsi di RSCM
"Jadi sudah dilaksanakan proses penggalian dan sempat dilakukan identifikasi oleh dokter dari RSCM untuk memastikan bahwa jenazah itu tepat," kata kakak Trio, Viki, di lokasi.
Viki memastikan bahwa yang dibawa itu adalah jenazah adiknya. Viki belum tahu lama proses otopsi berlangsung.
"Untuk hasilnya kurang tahu, nanti dari RSCM," ujar Viki.
Pihak keluarga berharap ada kejelasan berkait meninggalnya Trio.
"Yang diharapkan ya dari awal ya, kejelasan akibat kematian ini," kata Viki.
Ia menegaskan, tidak ada riwayat penyakit kronis yang diderita Trio sebelumnya.
Baca juga: Keluarga Pria Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca Kritik Skrining Sebelum Vaksin
"Apa penyebab penyakitnya? Kalau memang ada komorbid, kenapa di rekam medis itu tidak ada?," tutur Viki.
"Makanya setelah otopsi, kami harapkan ada transparasi dari pihak RSCM (Jakarta Pusat), Komnas KIPI, dan pihak-pihak terkait, terutama Kemenkes yang selalu bilang vaksinasi AstraZeneca ini aman," kata dia.
Pihak keluarga juga terus mempertanyakan prosedural screening sebelum Trio divaksinasi.
"Karena kami dari keluarga merasa screening-nya sangat lemah, karena dibacakan kuesioner, diisi, ditanya, ada riwayat penyakit atau tidak. Nah itu lemah sekali, itu harus ada perhatian khusus," ujar Viki.
Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan sebelumnya mengatakan, tidak dapat memastikan hasil otopsi akan keluar cepat karena memerlukan analisis yang mendalam.
"Tentunya semua proses memerlukan waktu dan ini juga kasus khusus, sehingga persiapan yang diperlukan harus matang karena kami lakukan dalam satu hari," tutur Hindra dalam acara Rosi episode "Ada apa dengan AstraZeneca?" di Kompas TV, Kamis (20/5/2021).