Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Waisak, 10.000 Orang Kunjungi Taman Margasatwa Ragunan

Kompas.com - 26/05/2021, 14:34 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan warga mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, saat libur Hari Raya Waisak pada Rabu (26/5/2021).

Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang mengatakan, para pengunjung yang datang telah melakukan pemesanan secara online.

“Sampai siang ini pengunjung cukup ramai ya, data jam 11.00 tercatat 9.641 orang,” ujar Wahyudi saat dikonfirmasi, Rabu siang.

Sementara itu, hingga pukul 12.00 WIB, pengunjung tercatat sebanyak 10.000 orang.

Baca juga: Sepak Terjang Mayjen Dudung Melawan FPI hingga Promosi Jadi Pangkostrad

Bambang menyebutkan, pihaknya membatasi jumlah pengunjung maksimal 30.000 orang dan ber-KTP Jakarta.

“Kalau kita lihat data real-nya masih belum 30.000, masih jauh,” tambah Bambang.

Ia mengatakan, suasana di Ragunan relatif terkendali. Jam operasional Ragunan pun dibatasi hingga pukul 14.00 WIB.

“Kami buka sampai jam 14.00 WIB, itu masih kami berlakukan seperti pelayanan saat Lebaran,” kata Bambang.

Baca juga: Ayah Korban Pemerkosaan Geram dengar Pengakuan Anak Anggota DPRD Bekasi: Tolong Masyarakat Bantu Kawal

Adapun Ragunan hanya membuka satu wahana untuk wisatawan, yaitu Pusat Primata Schmutzer.

Sementara itu, Taman Satwa Anak tak dibuka.

“Pertimbangannya kami melihat Pusat Primata Smutzer tempatnya cukup luas sehingga tidak memungkinkan pengunjung untuk berkerumun,” kata Bambang.

“Sedangkan Taman Wisata Anak kami tutup karena di situ terdapat tempat-tempat untuk berkumpul. Jadi kami tutup karena berisiko menimbulkan kerumunan,” ujar Bambang.

Baca juga: Penggelapan Dana BOP di SMKN 53 Jakbar: Uang Korupsi Dipakai Beli Vila hingga Honor Guru

Sebelumnya diberitakan, Taman Margasatwa Ragunan tak menerima wisatawan yang tidak berdomisili dan tidak memiliki KTP DKI Jakarta pada 8-30 Mei 2021.

Saat ini Ragunan masih menerapkan sistem pendaftaran secara daring meski transaksi atau pembelian JakCard masih dilakukan di loket.

Adapun registrasi kunjungan hanya dapat dilakukan sehari sebelum tanggal berwisata, bukan dari jauh hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com