JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat terus mengalami penambahan pasca-libur Lebaran 2021. Sampai Jumat (28/5/2021) hari ini, jumlah pasien belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Humas RS Wisma Atlet Kolonel Marinir Aris Mudian menyampaikan, berdasarkan data sampai pukul 08.00 WIB pagi ini, ada 1.774 pasien Covid-19 yang tengah dirawat. Jumlah itu bertambah jika dibandingkan data sehari sebelumnya.
"Jumlahnya bertambah 156 orang dari hari kemarin. Semula 1.618 menjadi 1.774 orang," kata Aris dalam keterangan tertulis, Jumat pagi.
Baca juga: Tingkat Hunian di RSDC Wisma Atlet Meningkat 11,97 Persen
Dengan penambahan tersebut, maka artinya sudah sepekan lebih terjadi tren kenaikan jumlah pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet.
Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayor Jenderal dr Tugas Ratmono mengatakan, tren kenaikan pasien ini mulai terjadi sejak Selasa (18/5/2021) pekan lalu, beberapa hari usai libur Idul Fitri.
"Dari pantauan sejak 18 Mei kemarin, berdasar dashboard digital yang kita punya, ini (jumlah pasien) terus meningkat grafiknya," kata Tugas.
Baca juga: Update 27 Mei: Bertambah Lagi, Pasien di RS Wisma Atlet Capai 1.618
Pada 18 Mei lalu, hanya ada 900 pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet. Tingkat keterisian RS Wisma Atlet saat itu hanya 15,02 persen.
Namun jumlah pasien terus bertambah setiap harinya akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar. Pasien di RS Wisma Atlet didominasi oleh pasien klaster keluarga dan pemudik.
"Tentunya ini arus mudik memberi kontribusi peningkatan pasien di Wisma Atlet. Dari cek poin pemeriksaan dilaporkan disana ada yang positif dari hasil, langsung dikirim kesini," ujar Tugas.
Tugas mengatakan, kapasitas RS Wisma Atlet saat ini masih aman. Keempat tower di RS Wisma Atlet Kemayoran bisa menampung hingga 5994 pasien. Bahkan ada juga tower cadangan di Wisma Atlet Pademangan sehingga total kapasitas bisa menampung 8000 pasien.
Namun, Tugas mengingatkan bahwa RS Wisma Atlet bisa penuh pasien jika masyarakat tidak patuh pada protokol kesehatan.
"Ini yang kita harus jaga. Kalau di luar sana tidak mencegah, RS bisa dipenuhi pasien. Ini penting kita harus terus memakai masker jaga jarak, cuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.