Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Warga Griya Melati Bogor Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Kompas.com - 30/05/2021, 20:06 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak 17 warga perumahan Griya Melati, Kota Bogor, Jawa Barat, dinyatakan sembuh dari Covid-19. Saat ini mereka sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani karantina di pusat isolasi BPKP Ciawi, Bogor.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, meski sudah diizinkan untuk pulang namun warga yang telah sembuh dari Covid-19 itu diminta tetap melakukan isolasi mandiri selama lima hari.

"Selanjutnya mereka tetap melanjutkan karantina di rumah selama lima hari," kata Retno, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Bertambah Satu Kasus, Warga Positif Covid-19 di Griya Melati Bogor Capai 91 Orang

Retno menuturkan, warga yang telah dipulangkan itu diberi surat keterangan sembuh. Mereka juga mendapat arahan dari Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk karantina di rumah selama lima hari dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

"Selama masa karantina lima hari akan dilakukan pemantauan kesehatan oleh tim surveilans dan tim puskesmas," sebut Retno.

Sebelumnya, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di perumahan Griya Melati mencapai 91 orang.

Satgas Covid-19 juga terus melakukan penelusuran kontak erat termasuk melaksanakan tes usap PCR terhadap seluruh warga perumahan Griya Melati.

Hal tersebut dilakukan agar penyebaran Covid-19 tidak meluas dan memapari warga lainnya.

Baca juga: Terus Bertambah, Warga Griya Melati Bogor yang Positif Covid-19 Kini 90 Orang

Selain itu, Dinkes Kota Bogor telah mengirim 30 sampel warga Griya Melati yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan untuk dilakukan proses genome sequencing.

Tes genome sequencing tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada indikasi varian baru virus Corona yang memapari warga Griya Melati mengingat penularannya yang relatif cepat.

Puluhan sampel warga yang dikirim itu memiliki nilai CT value rendah di bawah 30 berdasarkan hasil tes usap (swab) PCR.

"Total 30 sampel yang kita kirim ke Litbangkes, CT value-nya di bawah 30. Kita masih tunggu hasilnya seperti apa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com