JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan MRT fase dua sepanjang 12 kilometer telah dimulai. Jalur MRT fase dua meliputi fase 2A Bundaran Hotel Indonesia-Kota dan fase 2B Kota-Ancol Barat.
Pembangunan MRT fase 2 memiliki tantangan tersendiri karena harus melewati salah satu jalan protokol di Ibu Kota yakni Jalan MH Thamrin yang memiliki sejumlah bangunan cagar budaya, di antaranya menara jam Thamrin.
Menara jam Thamrin yang diresmikan pada 21 Juni 1969 awalnya dibangun agar warga Ibu Kota menghargai waktu.
Menara jam Thamrin memiliki penampang dengan ukuran 1,7x1,7 meter dan menara setinggi 12,5 meter.
Baca juga: Rekayasa Lalin Diberlakukan di Lokasi Terdampak Proyek MRT Fase 2
Dalam proses pembangunan jalur MRT fase 2, menara jam Thamrin harus dipindahkan sementara. Nantinya, PT MRT Jakarta akan membangun jalur MRT bawah tanah untuk Stasiun Thamrin yang diperkirakan memiliki luas 455 meter.
Guru Besar Bidang Material dan Struktur Beton Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Iswandi Imran, MASc., Ph.D mengatakan bahwa menara jam Thamrin akan dipotong menjadi 3 segmen sebelum dipindahkan.
"Struktur menara ini (menara jam Thamrin) terbuat dari bahan beton bertulang, rencana pemindahan nantinya akan didahului dengan pemotongan menjadi 3 segmen," kata Iswandi seperti dikutip dari sebuah video yang diunggah MRTv, Senin (31/5/2021).
Sebelum memotong bangunan cagar budaya itu, tim ahli akan meninjau lokasi menara jam Thamrin, proses pemindahan, penyimpanan, hingga pemasangan kembali.
Baca juga: Ada Konstruksi MRT Fase 2, Dishub DKI Lakukan Rekayasa Lalu Lintas