JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangerang Selatan, Banten, mencatatkan penambahan jumlah pasien positif yang signifikan dibandingkan dengan periode sebelum libur Lebaran.
Dokter jaga RLC Azahrah mengatakan, peningkatan pasien yang terinfeksi Covid-19 terjadi satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah yang jatuh pada tanggal 13 Mei lalu.
Jika sebelum Lebaran pasien yang dirawat di RLC hanya berkisar antara 15 hingga 20 orang, kini RLC menampung setidaknya 60 pasien positif Covid-19.
Kebanyakan di antara mereka adalah asisten rumah tangga (ART) yang baru datang dari kampung halaman mereka, ungkap Azahrah.
Baca juga: Pejabat Positif Covid-19, Kantor Pemprov DKI Jakarta Tutup Sementara
"Sekarang sudah 60 pasien, dan itu rata-rata memang pembantu rumah tangga yang dites (Covid-19) oleh majikannya, klaster ART," ujarnya.
Diduga, para ART tersebut tertular Covid-19 di kampung halaman mereka atau di perjalanan menuju Tangerang Selatan.
Meski demikian, Kota Tangerang Selatan kembali menyandang status zona kuning atau risiko rendah penularan Covid-19.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mengonfirmasi perihal tersebut. Ia mengatakan, saat ini beberapa indikator paparan Covid-19 tengah membaik.
Di antaranya adalah keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) yang hanya 30 persen.
Baca juga: Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Seputar Berlakunya PPKM Mikro di DKI Mulai 1 Juni
"Alhamdulillah ya indikator-indikatornya terus membaik. Keterisian BOR-nya udah jauh 30 persen, kemudian angka kesembuhannya meningkat, angka kematian juga semakin turun. Dan yang tidak kalah pentingnya angka positivity ratenya juga turun sekarang," ujar Benyamin, Selasa (1/6/2021).