Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Road Bike Boleh Lintasi JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang tetapi Motor Tidak? Ini Jawaban Kadishub

Kompas.com - 03/06/2021, 20:24 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan Jalan Layang Non-Tol Kampung Melayu-Tanah Abang dijadikan jalur sepeda road bike karena ada momentum arus kendaraan yang rendah.

Dia mengatakan pada Sabtu-Minggu khususnya pukul 05.00-08.00 WIB, JLNT tersebut biasanya sepi sehingga bisa dimanfaatkan untuk pegiat sepeda road bike.

"Itu dipilih pada waktu lalu lintasnya atau traffic-nya rendah, Sabtu dan Minggu pada jam 05.00-08.00 pagi traffic-nya rendah," kata Syafrin dalam keterangan suara, Kamis (3/6/2021).

Syafrin menjelaskan, pada momentum tersebut juga disebut kecepatan angin rendah sehingga tidak membahayakan pesepeda yang melintas di JLNT.

Baca juga: Ketua B2W: Motor Dilarang Melintas JLNT karena Keselamatan, Mengapa Sepeda Road Bike Boleh?

Kondisi juga didukung dengan pengalihan arus kendaraan bermotor di JLNT sehingga road bike bisa melintas dengan aman.

"Dari sisi kecepatan pengukuran rata-rata kecepatan para road bikers itu 40 kilometer per jam dan pagi hari itu hembusan angin tidak terlalu tinggi sehingga ini masih bisa dibawa kendali," kata dia.

Syafrin mengatakan, kondisi tersebut berbeda dengan lalu lintas normal yang menyebabkan kendaraan bermotor roda dua dilarang melintas di JLNT tersebut, karena di saat bersamaan, banyak kendaraan roda empat yang melintas sehingga lebar JLNT tidak aman untuk dilalui oleh kendaraan roda dua.

"Lebar lajur kurang ideal untuk ditambah dengan sepeda motor di satu lajur sisi paling kiri sehingga ini sangat membahayakan jika sepeda motor dibiarkan melintas di atas bersama-sama dengan mobil," kata dia.

Baca juga: Kontroversi Road Bike di Jakarta: Mengeluh Jalur Sepeda Tak Nyaman, Naik JLNT Casablanca, hingga Direstui Pemprov DKI

Syafrin juga menjelaskan, jalur khusus road bike perlu diatur karena Pemprov DKI Jakarta melihat ada aspek keselamatan yang berpotensi diabaikan seiring bertumbuhnya komunitas pesepeda road bike di Jakarta.

Setiap Sabtu-Minggu, kata Syafrin, banyak pengendara road bike masuk jalur kendaraan bermotor menggunakan lajur kanan dan berpotensi terjadi kecelakaan.

"Dan untuk itu pemerintah harus memikirkan bagaimana lintasan mereka itu aman sehingga pengguna (jalan) lainnya yang biasa menggunakan road bike aspek keamanan dan kenyamanan terjamin," tutur Syafrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com