Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Pakai Vulkanisir, Transjakarta Sebut Ban Bus Rusak Parah karena Dipaksa Melaju saat Pecah

Kompas.com - 04/06/2021, 06:06 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo membantah isu yang mengatakan bahwa bus Transjakarta mengalami pecah ban karena menggunakan ban vulkanisir atau bekas.

Menurut Jhony, semua ban yang digunakan oleh bus Transjakarta adalah ban asli atau original.

"Transjakarta tidak pernah menggunakan ban vulkanisir pada semua armada, baik swakelola maupun milik operator," ujarnya dalam sebuah keterangan tertulis.

Baca juga: Bukan Mogok, Ini Penjelasan Dirut soal Penyebab Terhentinya Bus Transjakarta di Pelintasan Kereta

Jhony mengatakan, kondisi ban menjadi rusak parah karena saat pecah, pihak kepolisian mengarahkan bus untuk tetap melaju hingga perhentian terakhir di Harmoni.

"Sehingga kondisi ban mengalami sobek di sekelilingnya," kata Jhony dalam keterangan tertulis.

Peristiwa pecah ban

Adapun kejadian pecah ban pada bus dengan noomor bodi TJ217 itu terjadi pada hari Kamis (3/6/2021), sekitar pukul 07.30 WIB.

Bus yang melayani rute PGC-Harmoni (5C) ini tiba-tiba mengalami pecah ban ketika melintas di lampu merah Harmoni dari arah Juanda. Roda yang mengalami pecah ban ada di bagian depan sebelah kanan.

Baca juga: Penumpang Transjakarta Berhamburan Keluar Saat Bus Terjebak di Pelintasan Kereta

"Harus dipahami, jika ban mengalami pecah bukan berarti ban tersebut vulkanisir sebab pada ban original pun (insiden) ini bisa terjadi," papar Jhony.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kondisi ban yang diproduksi tahun 2016 itu masih dalam keadaan baik dan lulus uji KIR pada 9 Februari 2021.

Transjakata kini melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.

(Penulis Singgih Wiryono | Editor Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com