Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang Dijadikan Lintasan Road Bike, Anggota DPRD: Tidak Pas!

Kompas.com - 04/06/2021, 13:32 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth menilai keputusan Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba lintasan road bike di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang tidak tepat.

Dia menilai Pemprov DKI tidak memperhatikan aspek keselamatan untuk pesepeda road bike ketika melintas di JLNT.

"Sepeda pun semestinya tidak pas untuk melintas di JLNT, karena jalan layang itu ada batas kecepatan minimum, apakah sepeda bisa memenuhi batas minimum tersebut," kata Kenneth saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Ketua B2W: Motor Dilarang Melintas JLNT karena Keselamatan, Mengapa Sepeda Road Bike Boleh?

JLNT yang memiliki kontur tinggi dan kondisi tiupan angin kencang harus diperhatikan.

Karena tiupan angin bisa datang kapan saja, Kenneth lantas bertanya apakah aspek keselamatan masih bisa terjamin?

"Apakah (sepeda road bike) bisa dikendalikan," ucap dia.

Baca juga: Kenapa Road Bike Boleh Lintasi JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang tetapi Motor Tidak? Ini Jawaban Kadishub

Kenneth juga menilai keputusan Pemprov DKI Jakarta terlalu terburu-buru merencanakan JLNT sebagai jalur permanen road bike di hari Sabtu-Minggu pukul 05.00-08.00 WIB.

Politikus PDI-P ini mengatakan, semestinya Dinas Perhubungan harus lebih teliti dan mengkaji lebih mendalam sebelum keputusan itu disiarkan ke publik.

"Harus di kaji juga mengenai keselamatan para pesepeda dan juga pengendara yang lain," tutur Kenneth.

Baca juga: Kontroversi Road Bike di Jakarta: Mengeluh Jalur Sepeda Tak Nyaman, Naik JLNT Casablanca, hingga Direstui Pemprov DKI

Kenneth menilai kebijakan tersebut juga menjadi tanda ketidakseriusan Pemprov DKI membangun jalur khusus sepeda.

Karena menurut dia, jika jalur khusus sepeda dikelola dengan baik oleh Pemprov DKI Jakarta, maka tidak perlu lagi merebut jalur kendaraan bermotor.

"Beginilah kebiasaan Pemprov DKI Jakarta kalau membangun sesuatu, terkesan dipaksakan tanpa membuat kajian jangka panjang, dan pertimbangan yang matang, akhirnya hasilnya tidak ada manfaatnya sama sekali serta uang rakyat yang di pakai dalam membangun jalan sepeda ini jadi sia-sia," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com