BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Bekasi memastikan bahwa proses skrining (screening) kesehatan terhadap orang-orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang akan divaksinasi Covid-19 akan dilakukan lebih ketat.
Sebagai informasi, bagi masyarakat umum, screening kesehatan sebelum vaksinasi Covid-19 dilakukan melalui kuesioner atau tanya-jawab langsung antara petugas kesehatan dengan penerima vaksin.
"Orang gangguan jiwa enggak bisa kita duga keluhannya. Karena orang gangguan jiwa belum tentu bisa ngobrol," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati kepada wartawan, Jumat (4/6/2021).
Baca juga: Pemerintah Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 Untuk Pasien ODGJ di Jabodetabek
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan bakal melakukan pendekatan kepada pihak yang selama ini menaungi masing-masing ODGJ, baik itu keluarga maupun panti.
"Kalau dia misalnya ODGJ tapi berada di tengah keluarga, kita lebih enak, artinya kita minta dukungan dari keluarganya," jelas Dezy.
"Kalau mereka ada di panti, pasti kan ada pengawasan dari pantinya, jadi kita lagi koordinasi terus," ia menambahkan.
Baca juga: Bogor Jadi Kota Percontohan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 untuk ODGJ
Hingga saat ini, Dezy mengaku belum dapat memastikan teknis vaksinasi Covid-19 untuk para ODGJ di Kota Bekasi, apakah akan dilakukan secara massal dan terpusat atau tidak, menilik kebutuhan khusus mereka yang mungkin berbeda-beda satu sama lain.
"Karena penanganannya khusus, kita enggak pengin kerjanya satu-satu. Jadi lagi kita data, akan kita lihat kondisi ODGJ-nya," ujar Dezy.
"Jangan sampai kondisi kesehatannya sakit juga kita main bablas saja divaksin, kan enggak boleh," lanjutnya.
Baca juga: Sebanyak 3.126 ODGJ di Cianjur akan Terima Vaksinasi Covid-19
Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat mulai memprioritaskan ODGJ di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai penerima vaksinasi Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berdasarkan instruksi Presiden RI Joko Widodo, percepatan vaksinasi di wilayah Jabodetabek harus diprioritaskan, tak terkecuali bagi pasien dengan gangguan jiwa.
Budi mengungkapkan, vaksinasi untuk ODGJ ini baru pertama kali dilakukan.
Alasannya, penyandang disabilitas mental umumnya memiliki komorbid namun mereka tidak bisa menceritakan atau menjelaskan secara terbuka apa yang dirasakan atau dialaminya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.