Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32 Santri di Bogor Positif Covid-19, Keluarga Dilarang Berkunjung ke Ponpes

Kompas.com - 06/06/2021, 15:17 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor melarang seluruh kegiatan di salah satu pondok pesantren (ponpes) di kawasan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, usai 32 santri di ponpes tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

Larangan itu juga berlaku untuk semua kegiatan kunjungan, baik kunjungan orangtua atau keluarga santri maupun tamu lainnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto telah meminta aparatur di wilayah tersebut mengawasi aktivitas di sana.

"Pertama adalah menutup total, tidak boleh ada aktivitas keluar masuk dari dan menuju pesantren. Pengurus ponpes sepakat untuk tidak menerima kunjungan dari keluarga atau orangtua santri," ungkap Bima, Minggu (6/6/2021).

Baca juga: 32 Santri di Bogor Positif Covid-19 Usai Mudik Lebaran

Bima menuturkan, agar penyebaran kasus Covid-19 tidak semakin meluas, semua santri dan pengurus pondok pesantren diwajibkan mengikuti tes usap (swab) PCR.

Selain itu, ia juga meminta pengurus pondok pesantren berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk memastikan protokol kesehatan berjalan.

"Ada 421 santri dan pengurus akan kami lakukan swab PCR, meskipun sebelumnya antigen mereka negatif," kata Bima.

“Walaupun antigennya negatif, tetapi tetap prokes. Tidak lepas masker, tidur jaga jarak, dan dibatasi aktivitas," sambungnya.

Baca juga: Muncul Klaster Kerja Bakti di Kelapa Dua Tangerang, 63 Warga Positif Covid-19

Sebelumnya, sebanyak 32 santri di salah satu pondok pesantren di wilayah Harjasari terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes usap (swab) antigen.

Dari penelusuran Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor, puluhan murid santri itu diduga terpapar ketika kembali pulang dari kampung halamannya saat mudik Lebaran 2021.

Saat ini para santri yang terpapar Covid-19 telah menjalani perawatan di pusat isolasi maupun di rumahnya masing-masing.

"24 santri sudah dibawa ke pusat isolasi kami di BPKP Ciawi, kemudian 8 santri lagi diisolasi mandiri di rumahnya masing-masing," sebut Bima.

"Ada dugaan mereka terpapar saat pulang kembali dari kampung halamannya. Ada yang dari luar Jawa, ada juga yang di dalam Pulau Jawa,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com