Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Penganiayaan dan Perusakan, Pedagang Pecel Lele Trauma dan Takut Berjualan

Kompas.com - 08/06/2021, 12:50 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang pecel lele, Ali Maat (28) mengaku trauma dan takut atas kejadian penganiayaan dan perusakan yang dialami oleh dirinya.

Peristiwa penganiayaan dan perusakan warung pecel lele itu terjadi pada Sabtu (5/6/2021) malam.

“Saya pribadi itu takut (berjualan), trauma. Gak nyangka ada kejadian kaya gini (penganiayaan dan perusakan),” ujar Ali saat ditemui pada Senin (7/6/2021) malam.

Ali mengaku takut sekelompok orang yang menganiaya dan merusak kembali datang ke warung saat ia berjualan.

Baca juga: Teman Indekos Ungkap Kondisi Terbaru Korban Pembacokan di Warung Pecel Lele

Keluarganya di kampung pun tak tahu dirinya mengalami penganiayaan dan perusakan di warungnya.

Sekelompok orang terlibat aksi penganiayaan dan perusakan di sebuah warung pecel di Jalan Raya Pasar Minggu tak jauh dari Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu (5/6/2021) malam.

Sejumlah orang tega membacok pembeli dan menganiaya pedagang pecel lele.

Pedagang pecel lele sekaligus korban, Ali Maat (28) menceritakan ada dua orang yang menganiaya dirinya.

Saat itu, sekelompok orang tiba-tiba datang ke warung pecel lele miliknya.

“Tiba-tiba datang rombongan nanyain, tapi bukan nanyain tapi ngamuk dulu sambil nanya ‘mana orang yang tadi, yang misahin sama yang ribut tadi’,” ujar Ali.

Ali mengaku sempat mundur melihat sekelompok orang yang datang mencari lawan dan pihak yang melerai keributannya. Sebelum itu, terjadi keributan antara pemotor yang menyebabkan satu korban luka.

Baca juga: Pembeli Pecel Lele Dibacok di Pasar Minggu, Saksi: Awalnya Korban Lerai Pemotor yang Berantem

“Saya mundur. Begitu mundur ada yang koprok (batu), kita oleng. Gelap. Ga tau apa-apa. Ga tau keributan lanjutannya gimana,” kata Ali.

Ali menepi keluar dari warung. Ia menyandarkan diri ke tumpukan batako sambil memegang kepalanya.

“Setelah melek, pegang berdarah, kita sempoyongan. Untuk dijahit enggak, tapi bekasnya ada,” tambah Ali.

Ia masih merasa pusing pasca-penganiayaan yang dialaminya. Meski demikian, Ali bersyukur bisa selamat dari aksi brutal sekelompok orang tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com