Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembacokan di Pasar Minggu, Pedagang Pecel Lele Mengaku Kepalanya Dikepruk Batu

Kompas.com - 08/06/2021, 13:46 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok orang terlibat aksi penganiayaan dan perusakan di sebuah warung pecel di Jalan Raya Pasar Minggu, tak jauh dari Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (5/6/2021) malam.

Dalam kasus ini seorang pembeli menjadi korban pembacokan, sedangkan pedagang pecel lele mengalami pengaiayaan.

Pemilik warung pecel lele sekaligus korban, Ali Maat (28), mengaku kaget saat sekelompok orang datang ke warungnya untuk mencari seseorang sambil mengamuk.

Kata Ali, sebelumnya memang terjadi keributan antara pemotor yang menyebabkan satu korban luka di dekat warungnya.

Baca juga: Sekelompok Orang Bacok Pembeli dan Rusak Warung Pecel Lele di Pasar Minggu

“Tiba-tiba datang rombongan nanyain, tapi bukan nanyain (bertanya baik-baik), tapi ngamuk dulu sambil nanya, 'Mana orang yang tadi, yang misahin sama yang ribut tadi',” ujar Ali saat ditemui di dekat lokasi pembacokan, Senin (7/6/2021) malam.

Merasa dalam keadaan bahaya, Ali berusaha menjauh ketika sekelompok orang yang datang itu mencari lawan dan pihak yang melerai keributannya.

Namun, ketika Ali mengambil beberapa langkah mundur, sudah ada seseorang di belakangnya. Orang tersebut kemudian mengepruk kepala Ali dengan konblok.

“Saya mundur. Begitu mundur ada yang kepruk kepala saya dengan batu (konblok). Saya oleng, gelap, enggak tahu apa-apa. Enggak tahu keributan lanjutannya gimana,” kata Ali.

Baca juga: Pedagang Pecel Lele di Pasar Minggu Nyaris Disiram Minyak Goreng Mendidih oleh Sekelompok Orang

Ali menepi keluar dari warung. Ia menyandarkan diri ke tumpukan batako sambil memegang kepalanya.

“Setelah melek, pegang (kepala) berdarah, saya sempoyongan. Untuk (luka) dijahit enggak, tapi bekasnya ada,” ucap Ali.

Selang beberapa saat kemudian, Ali melihat pembeli pecel lele, Sarwanto (38), mengalami luka bacok. Namun, saat itu ia tak kuat untuk menolong Sarwanto lantaran masih sempoyongan akibat hantaman konblok.

Hingga semalam Ali masih merasakan nyeri akibat penganiayaan yang dialaminya. Meski demikian, dia bersyukur bisa selamat dari aksi brutal sekelompok orang tersebut.

“Semalam itu puncak pusingnya. Sampai sama istri bilang jangan ngomong, jangan noleh. Mata melek itu pusing banget,” kata Ali.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko mengatakan, perusakan warung pecel lele dilakukan oleh tujuh orang. Mereka merusak barang-barang yang ada.

Keributan ini bermula ketika sekelompok orang datang untuk membalas dendam atas aksi baku hantam yang melibatkan anggota mereka dengan seorang pengendara motor.

Baca juga: Pembeli Pecel Lele di Pasar Minggu Dibacok karena Lerai Pemotor Cekcok, Alami Luka di Leher hingga Paha

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com