Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Punya 237 SD Negeri tetapi SMP Negeri Cuma 27

Kompas.com - 10/06/2021, 11:56 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jumlah sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kota Depok, Jawa Barat, rupanya tak sampai 10 persen dari jumlah sekolah dasar negeri (SDN) yang ada di sekolah tersebut.

Berdasarkan data referensi di situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, terdapat 237 SD negeri di Depok, sementara jumlah SMP negeri cuma 27.

Ketimpangan jumlah sekolah negeri ini menimbulkan dampak serius, yakni sedikitnya keterserapan alumni SD negeri di SMP negeri.

Baca juga: Ini yang Harus Disiapkan Sekolah di Depok jika Pembelajaran Tatap Muka Diizinkan

Setiap tahunnya, Depok diperkirakan mengalami surplus ribuan murid lulusan SD negeri yang "terbuang" ke sekolah swasta. Mereka mesti merogoh kocek lebih dalam demi mengakses pendidikan di sekolah swasta.

"Banyak juga yang putus sekolah. Kalaupun mereka (lulusan SD negeri) tidak putus sekolah, mereka orangtuanya sampai utang sana-sini untuk bayar sekolah swasta," kata anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kota Depok, Rudy Kurniawan, kepada Kompas.com, Kamis (10/6/2021).

Data Kemendikbud, jumlah SMP swasta di Depok mencapai 292 unit atau 10 kali lipat jumlah SMP negeri di wilayah itu.

"Dampaknya sudah kelihatan dari jumlah sekolahnya. SD (negeri) ada 220-an, SMP (negeri) 27. Kemarin sempat dibahas ada 2.000-an anak yang akhirnya malah sekolahnya di luar Depok, yakni di Bogor, Tangsel, atau Jakarta," ujar Rudy.

Situasi itu ditengarai juga menjadi sebab maraknya kasus penahanan ijazah murid di Depok yang sempat menjadi isu beberapa waktu lalu. Ijazah mereka ditahan, sebagian besar di antaranya, disebabkan karena tunggakan uang sekolah yang belum sanggup dilunasi orangtua.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin sampai meneken Surat Edaran Nomor 421/2.254/Pemb.SMP/2021 guna melarang sekolah menahan ijazah murid sebagai respons atas persoalan ini.

Baca juga: Antrean Sopir Ojol yang Ambil Order BTS Meal di McD Ciplaz Depok Kisruh, Akhirnya Dibubarkan Satpol PP

"Ijazah yang tertahan di Depok kan sangat tinggi dan itu menjadi acuan. Kalau mau dibilang tidak sangat tinggi, saya ada datanya, by name by address malah," klaim Rudy.

Masalah tak berhenti sampai di situ karena setelah jumlah SMP negeri di Depok ada 27, jumlah SMA negeri hanya 16, SMK negeri cuma 4.

Kepala Dinas Pendidikan Mohammad Thamrin belum menanggapi permintaan wawancara Kompas.com sejak kemarin perihal masalah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com