DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok, Jawa Barat, rupanya hanya memiliki 26 SMP negeri dan satu MTs negeri saat ini, berdasarkan data referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Situasi ini dianggap membuat miris.
Anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kota Depok Rudy Kurniawan sampai membandingkan keadaan Depok dengan wilayah tetangga, Kota Bekasi.
"Kota Bekasi ada 56 SMP negeri. Luar biasa," kata Rudy kepada Kompas.com, Kamis (10/6/2021).
"Bayangkan, 12 kecamatan, 56 SMP negeri. Jumlah penduduknya juga 3 juta. Kami (Depok) 2,4 juta (penduduk), selisihnya tipis kok," kata dia.
Baca juga: Depok Punya 237 SD Negeri tetapi SMP Negeri Cuma 27
Dikutip dari situs resmi Kemendikbud RI, Kota Bekasi punya 56 SMP negeri dan 3 MTs negeri. Total, ada 59 SMP negeri/sederajat di wilayah itu.
Jumlah ini memang masih kecil, yakni 14 persen, dibandingkan jumlah SD negeri yang ada di Kota Bekasi yang mencapai 409 sekolah, dan masih menjadi persoalan sendiri bagi Pemerintah Kota Bekasi.
Namun, keadaan itu masih jauh lebih baik ketimbang Depok yang sebaran SMP negerinya cuma 11 persen dari total SD negeri yang mencapai 237 unit.
Baca juga: Warga Depok kepada Pemimpinnya: Mau sampai Kapan Bangun Margonda Doang?
Kapasitas SD negeri di Kota Bekasi mencapai 164.000-an murid per tahun, sedangkan Depok hanya 106.000-an.
Daya tampung SMP negeri di Kota Bekasi bisa hingga 47.000-an murid per tahun, sedangkan Depok cuma 25.000-an.
"Ini baru bicara SMP, belum SMK negeri. Di Kota Bekasi ada 15 SMK negeri, kami (Depok) hanya ada 4," ujar Rudy.
Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Depok sedang menyiapkan 7 SMP negeri baru, tetapi menurutnya hal itu masih jauh dari cukup.
"Saya tidak berpikir hanya satu sekolah negeri di satu kecamatan, tapi tiap kelurahan satu sekolah negeri karena kita sistemnya zonasi. Makanya Kota Bekasi sampai punya 56 SMP negeri," kata politikus PDI-P itu.
"Atau satu kecamatan, karena ada 6-7 kelurahan, kira-kira minimal satu kecamatan ada empatlah SMP negeri," tandas Rudy.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin sejak kemarin belum menanggapi permintaan wawancara Kompas.com perihal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.