Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Keluhkan Kondisi Jembatan yang Reot dan Bergoyang

Kompas.com - 10/06/2021, 17:20 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kampung Rawa Barat, RT 16/RW 04, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengeluhkan kondisi sebuah jembatan kayu di Jalan Swadaya yang menghubungkan Kampung Rawa Barat dan Kampung Rawa Timur. Kedua kampung tersebut dipisahkan Kali Sekretaris dan jembatan itu menjadi penghubung.

"Ngeri saya kalau lewat, suka goyang-goyang, apalagi kalau yang lewat ramai-ramai," kata Rini (42), warga Kampung Rawa Barat, yang rumahnya tepat di depan jembatan tersebut, Kamis (10/6/2021).

Nondol, warga Kampung Rawa Timur yang ikut membangun jembatan, menyatakan jembatan tersebut sudah rapuh.

Baca juga: Menyeberang di Jembatan Layang Kemanggisan, Seorang Pria Tewas Tertabrak Motor

"Sudah rapuh ini, memang sudah lama, dulu dibangunnya pakai bambu sama kayu. Bambunya baru-baru tapi kayunya kayu bekas di sekitar sini," kata Nondol.

Jembatan itu, kata Nondol, pertama kali dibangun sepuluh tahun lalu secara swadaya oleh masyarakat sekitar.

"Kan kalau mau ke seberang itu kalau belum ada jembatan jauh, harus mutar, jadi warga sini mau bangun," ujar Nondol.

Lita (30), warga Kampung Rawa Barat, mengatakan warga sekitar patungan untuk membangun jembatan tersebut.

"Dulu warga sini sama warga Kampung Rawa Timur patungan. Sama ada bantuan dari Gereja Maria Bunda Karmel," kata Lita.

Lita juga mengeluhkan kondisi jembatan yang sudah reot tersebut.

"Itu licin kalau lewat kalau hujan gitu, sudah reot emang," kata Lita.

Istri Ketua RT 14, Alwiyah, mengatakan, dia sudah banyak mendengar keluhan warga terkait jembatan tersebut.

"Banyak yang ngeluh, saya aja naik ke situ takut, goyang-goyang, banyak keluhan belum diperbaiki," kata Alwiyah.

Jembatan tersebut terbuat dari bambu dan kayu. Dari kejauhan, jembatan itu sudah kelihatan tidak kokoh. Paku-paku yang menyatukan bambu di bagian dasar jembatan terlihat sudah berkarat. Di bagian ujung jembatan, kayu-kayu diikat dengan menggunakan tali rafia.

Tak ada pegangan di pinggir kiri dan kanan jembatan.

Jembatan tersebut membentang sekitar 12-15 meter, dengan lebar kurang lebih dua meter. Tinggi jembatan dari kali kira-kira tiga meter.

Kompas.com mencoba menyusuri jembatan tersebut. Bambu-bambu yang menjadi alas jembatan bergoyang ketika diinjak. Sejumlah kayu yang menyangga bagian pinggir jembatan pun bergoyang ketika dilintasi.

Suara decitan juga terdengar ketika jembatan dilewati.

Ada dua anak tangga beton yang menyambungkan jalanan di Kampung Rawa Timur dengan jembatan. Namun, anak tangga di Kampung Rawa Barat hanya terbuat dari kayu seadanya. Sulit untuk turun atau naik melalui anak tangga tersebut lantaran tak ada pegangan di kiri maupun kanan jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com