JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi meminta para sopir truk kontainer yang menjadi korban pungutan liar (pungli) para preman atau pegawai perusahaan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk melaporkan peristiwa itu ke hotline Polri di nomor 110.
Imbauan itu disampaikan setelah polisi menangkap puluhan tersangka pelaku pungli terhadap sopir truk kontainer di Tanjung Priok.
"Kemarin Pak Kapolri sudah me-launching 110. Kami mengimbau sopir yang tahu atau mengalami (pungli), silahkan menghubungi 110," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Curhat Sopir Truk Korban Pungli Tanjung Priok: Dimarahin Istri Terus Pulang Tak Bawa Uang
Menurut Yusri, petugas akan bergerak cepat untuk merespon laporan para sopir atau masyarakat dengan datang ke lokasi yang disampaikan.
"Jadi kami mengharapkan juga bantuan masyarakat jika masih melihat orang-orang seperti mereka (pelaku pungli) untuk segera laporan. Ini ultimatum keras dari Kapolda pada Kapolres untuk menindak segera," katanya.
Yusri mengatakan, puluhan orang yang ditangkap sejauh ini merupakan karyawan dua perusahaan dan preman yang biasa menjalani aksi pungli di kawasan tersebut.
"Dari Polres Utara mengamankan 42 orang dari dua TKP (tempat kejadian perkara). Kemudian Polsek Cilingkcing dan Tanjung Priok mengamankan 6 dan 8 orang. Juga Polres Metro Tanjung Priok atau KP3, mengamankan 7 orang," ujar Yusri.
Penangkapan para tersangka itu buntut dari dialog Presiden Joko Widodo dengan para pengemudi truk kontainer di Terminal Tanjung Priok, Kamis pagi kemarin.
Baca juga: Sopir Truk Dipungut Rp 2.000 - Rp 20.000 di Setiap Pos Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok
Setelah dialog itu, Jokowi kemudian menelepon Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
"Pak Kapolri, selamat pagi. Ini saya di Tanjung Priok, ada keluhan, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di (Terminal) Fortune, di NPCT One, kemudian di Depo Dwipa, pertama itu," kata Jokowi.
"Yang kedua juga kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman. Ini tolong bisa diselesaikan, itu saja," kata Presiden.
Kapolri Sigit pun menyanggupi permintaan Jokowi.
"Siap laksanakan, Bapak," kata Sigit dari sambungan telepon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.