Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Longsor Susulan, Posko Pengungsian di Payung Mas Ciputat Tetap Disiagakan

Kompas.com - 14/06/2021, 18:26 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Posko pengungsian di Perumahan Payung Mas, Ciputat, Tangerang Selatan, tetap disiagakan, meski para korban banjir sudah mulai ke rumah masing-masing.

Hal tersebut dilakukan karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan di Perumahan Griya Satwika Telkom dan kembali menyebabkan banjir di kawasan Payung Mas.

"Kami masih standby. Takutnya hujan turun, air naik lagi. Jadi pengungsi kemungkinan masih akan balik ke sini," ujar koordinator posko pengungsian, Taufiq, di Perumahan Payung Mas, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Banjir Surut, Warga Payung Mas Ciputat Mulai Bersihkan Rumah dan Kendaraan

Menurut Taufiq, terdapat sekitar 75 warga yang dievakuasi ke posko pengungsian di Masjid Al-Mubarokah ketika banjir melanda pada Jumat (11/6/2021) malam.

Selain itu, terdapat pula warga yang memilih tinggal sementara di rumah kerabatnya sambil menunggu banjir akibat luapan air Anak Kali Pesanggrahan surut.

"Kalau dari hari Jumat cukup banyak, karena itu hari kejadiannya malam. Sampai 75-an orang lah di sini," kata Taufiq.

Baca juga: BBWS Ingatkan Potensi Longsor Susulan di Sekitar Turap Perumahan Ciputat

"Yang terdampak itu kan 1 RT, ada 57 KK, kurang lebih 200 orang. Ada yang ngungsi ke rumah keluarganya, tidak semua disini," sambungnya.

Namun, para warga yang terdampak banjir hampir seluruhnya sudah kembali ke rumah masing-masing ketika mengetahui air telah surut.

Masjid Al-Mubarokah yang dijadikan posko pengungsian pun kini sudah kosong. Hanya terdapat sejumlah relawan beserta perlengkapan evakuasi dan dapur umum yang disiagakan di lokasi.

Baca juga: Aliran Anak Kali Pesangrahan Berhasil Dibuka, Banjir di Tiga Perumahan Ciputat Surut

"Hari ini sudah mulai pada pulang, karena kan sudah surut. Jadi mereka pada bersih-bersih rumah," pungkas Taufiq.

Sebelumnya, turap sepanjang kurang lebih 100 meter dengan tinggi hampir 5 meter dan lebar sekitar 4 meter di perumahan Griya Satwika Telkom longsor pada Jumat (11/6/2021).

Material longsor tersebut pun menutup aliran Anak Kali Pesanggrahan selebar 4 meter dan menimpa tiga rumah warga yang berada tepat di bawah turap perumahan tersebut.

Ketua RW 14 Kelurahan Pisangan, Tatang Kurniawan menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi Jumat malam sekitar 19.30 WIB. Saat itu, wilayah Tangerang Selatan baru saja diterpa angin kencang dan hujan deras.

Menurut Tatang, turap perumahan itu longsor karena tanah yang labil dan sudah terdapat retakan di bagian jalan dekat lokasi kejadian.

Akibat peristiwa itu, air Anak Kali Pesanggrahan tak bisa mengalir dan meluap ke pemukiman warga, di antaranya perumahan Nerada Estate, Payung Mas, dan Kompleks Polisi Udara.

Selain itu, dua orang penghuni rumah yang tertimpa material longsor luka-luka dan kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.

Adapun saat ini banjir di perumahan tersebut telah surut seiring dengan diangkutnya material longsor yang sempat menutup anak kali pesanggrahan.

Air pun sudah kembali mengalir dan tidak lagi meluap ke pemukiman. Warga terdampak banjir yang sebelumnya mengungsi juga telah berangsur-angsur kembali ke rumahnya.

Sementara itu, sisi turap yang longsor di Perumahan Griya Satwika Telkom sudah ditutup menggunakan terpal agar tidak lagi terkikis air hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com