Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Panjang MRT Jakarta, Dicetuskan Habibie dan Dieksekusi Jokowi-Ahok

Kompas.com - 17/06/2021, 06:40 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, 17 Juni 2021, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta merayakan ulang tahun yang ke-13.

Perseroan terbatas yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ini memiliki tanggung jawab untuk membangun sarana-prasarana MRT dan mengoperasikan alat transportasi massal tersebut.

Setelah melalui proses perencanaan dan persiapan yang panjang, yakni sekitar 25 tahun, MRT akhirnya beroperasi di Jakarta pada 24 Maret 2019.

Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian perdana fase I MRT yang memiliki panjang 15,7 kilometer, terbentang dari selatan Jakarta di Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat.

Baca juga: Waspada Varian Baru Covid-19 di Jakarta, Lebih Berbahaya dan Lebih Menular

Saat ini pembangunan fase II MRT sepanjang 11,8 kilometer dari Bundaran HI hingga Ancol Barat di Jakarta Utara sedang berlangsung dan ditargetkan selesai Maret 2025.

Proyek yang digadang-gadang dapat mengatasi kemacetan di Ibu Kota itu diklaim mampu mengangkut hingga 175.000 penumpang per hari.

Seperti apa perjalanan panjang pembangunan MRT hingga terwujud seperti sekarang? Kompas.com merangkumnya di sini.

Dicetuskan BJ Habibie

Ide pembangunan MRT dicetuskan sejak tahun 1985 oleh Bacharudin Jusuf Habibie.

Saat itu ia menjabat sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di era pemerintahan Presiden Soeharto.

Baca juga: Dinkes DKI: Varian Baru Corona Ditemukan di Jakarta Lebih Menular dan Bergejala Berat

Habibie mengatakan bahwa ia tengah mendalami berbagai studi dan penelitian demi menghadirkan transportasi massal berupa proyek MRT di Ibu Kota.

Ada empat studi yang dimaksud BJ Habibie, yakni:

  • Jakarta Urban Transport Program (1986-1987),
  • Integrated Transport System Improvement by Railway and Feeder Service (1988-1989),
  • Transport Network Planning and Regulation (1989-1992), dan
  • Jakarta Mass Transit System Study (1989-1992).

Era Sutiyoso

Studi-studi ini kemudian ditindaklanjuti oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang menjabat selama 10 tahun (1997-2007).

Konsep awal pembangunan MRT yang akan dibangun pada saat itu adalah konstruksi jalur bawah tanah yang disebut sebagai subway.

Baca juga: Wisma Atlet hingga RS Rujukan Penuh, Jakarta Masuki Fase Genting Pandemi Covid-19

Pada 2005, Presiden Republik Indonesia saat itu Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta merupakan proyek nasional.

Subkomite MRT pun dibentuk untuk mendirikan perusahaan operator MRT.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com