JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, uji coba belajar tatap muka di Jakarta dihentikan demi keselamatan peserta didik.
Dia mengatakan, kebijakan tersebut diambil lantaran kasus Covid-19 di Jakarta yang semakin tinggi.
"Makin meningginya kasus Covid-19, juga ada instruksi Gubernur terkait hal itu, jadi kami amankan kebijakan itu untuk kepentingan kesehatan dan keselamatan anak-anak kita," ujar Taga saat dihubungi melalui telepon, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Uji Coba Belajar Tatap Muka di Jakarta Dihentikan
Taga mengatakan, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan mengeluarkan surat resmi mengenai penghentikan uji coba belajar tatap muka ini.
Surat penghentian kegiatan itu nantinya akan diedarkan kepada 222 sekolah yang menggelar uji coba belajar tatap muka.
"Jadi nanti saya belum menyampaikan ke sekolah karena info ini harus didasari dengan surat resmi," ucap dia.
Taga juga memastikan, penghentian sementara uji coba tatap muka disetujui oleh orangtua peserta didik.
Baca juga: Covid-19 di DKI Jakarta Meningkat, Mobil Ambulans Antre di TPU Rorotan
Adapun informasi penghentian uji coba belajar tatap muka diumumkan ke publik pertama kali oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti.
Widyastuti mengatakan, penghentian uji coba sekolah tatap muka disepakati dalam forum rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jakarta.
"Dengan kondisi saat ini, dan hasil rapat bersama antar satgas, kami putuskan saat ini sementara tidak dilanjutkan piloting tatap muka tadi, sambil nanti menunggu bagaimana situasi di DKI Jakarta," kata Widyastuti, Kamis.
Sebagai informasi, uji coba belajar tatap muka tahap kedua digelar 9-26 Juni 2021 diikuti oleh 226 sekolah.
Baca juga: Kapolda Metro: Jakarta Sedang Tidak Baik-baik Saja, Kasus Covid-19 Meningkat
Namun, ada empat sekolah yang menunda pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka dengan beragam alasan.
SMAN Unggulan MH Thamrin misalnya, membatalkan uji coba belajar tatap muka lantaran tiga RW di sekitar sekolah berstatus zona merah.
Sekolah kedua adalah SDN 08 Kenari Jakarta Pusat yang menunda uji coba karena seorang gurunya terpapar Covid-19.
Baca juga: Waspada Varian Baru Covid-19 di Jakarta, Lebih Berbahaya dan Lebih Menular
Ketiga, penundaan uji coba sekolah tatap muka datang dari SMP Jakarta Islamic School karena kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2020/2021 sudah tutup buku.
Terakhir dari Madrasah Ibtidayah RPI yang berasalan tidak mendapat izin dari orangtua murid untuk menggelar sekolah atap muka.
Adapun angka kasus Covid-19 di Jakarta masih terus meningkat. Pada 16 Juni 2021, kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai 20.311 kasus.
Sementara itu, pasien meninggal dunia sudah mencapai 7.665 orang, bertambah 31 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.