JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar warga Jakarta menghabiskan waktu luang saat akhir pekan di rumah saja.
Imbauan itu merespons memburuknya kondisi pandemi Covid-19 di Ibu Kota.
"Jadi kita menganjurkan kepada seluruh masyarakat di Jakarta dan sekitarnya hari sabtu minggu besok untuk di rumah saja kecuali ada kebutuhan yang mendesak dan mendasar," ucap Anies dalam keterangan suara, Jumat (18/6/2021).
Dia mengatakan, masyarakat bisa menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah saat libur akhir pekan dan bisa membantu mengurangi potensi terpapar Covid-19 yang saat ini sedang meningkat.
"Ini kesempatan kita semua untuk sama-sama bersama keluarga, tidak bepergian, mengurangi aktivitas berpotensi ada penularan," kata Anies.
Baca juga: Fakta Pandemi Covid-19 Jakarta Memburuk: Tembus 4.000 Kasus Baru, Varian Baru Mengganas
Anies mengatakan, masyarakat diharapkan bisa sama-sama menyadari kondisi pandemi Covid-19 yang kembali memburuk.
Dia meminta untuk mengurangi aktivitas keluar rumah atau interaksi yang bisa berpotensi menyebabkan penularan Covid-19 meningkat.
"Jadi pada intinya taati seluruh prokes, gunakan masker, jaga jarak kemudian cuci tangan, dan di hari-hari kedepan kecuali kebutuhan mendesak tetap saja di rumah," ucap dia.
Sebagai informasi data teranyar 17 Juni 2021, kasus aktif Covid-19 di Jakarta menembus angka 22.338 kasus.
Lonjakan kasus aktif tersebut disebabkan penambahan kasus baru yang konsisten berada di atas 2.000 kasus baru per hari.
Kemarin, angka kasus baru Covid-19 di Jakarta melonjak mencapai 4.144 kasus. Lonjakan kasus baru ini merupakan lonjakan kedua tertinggi sejak pandemi Covid-19 berlangsung.
Baca juga: Epidemiolog Kritik Strategi Jokowi soal Herd Immunity di Jakarta
Lonjakan kasus diikuti dengan penambahan angka kematian akibat Covid-19. Terdapat 48 kasus meninggal dunia pada Kamis kemarin, kini tercatat 7.713 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menilai, tidak ada solusi lain kecuali lockdown untuk menghentikan penyebaran Covid-19 yang kembali meledak di Ibu Kota.
"Ini kan ada peningkatan kasus dan gak bisa disetop karena cara menyetopnya salah. Harusnya lockdown. Solusinya hanya itu," kata Tri.
Tri menilai, cara-cara lama seperti penegakan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan masyarakat sudah tidak lagi efektif untuk dilakukan.