Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Wisma Atlet: Coba Lebaran Kemarin Bisa Diatur, Lonjakan Covid-19 Tidak Setinggi Ini

Kompas.com - 19/06/2021, 12:42 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet, Letkol Laut drg. M. Arifin mengatakan lonjakan kasus aktif Covid-19 di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan.

Menurut Arifin, hal itu sebabkan karena banyaknya masyarakat yang tidak taat menjaga protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas.

"Ini kondisi yang genting, darurat artinya semua tergantung dari hulu, masyarakat itu yang menjadikan terima banyak karena hulunya lepas kontrol," kata Arifin saat ditemui di Rusun Nagrak, Jumat (18/6/2021).

"Karena tidak mematuhi protokol yang baik dan benar. Coba kalau kemarin lebaran bisa diatur tidak setinggi ini," lanjutnya.

Arifin menyebut, jika tak ada kendali di masyarakat, maka rumah sakit dan tempat isolasi tak akan cukup menampung para pasien Covid-19 yang terus bertambah.

"Hulu harus benar-benar dikendalikan. Kalau tidak hilir akan penuh. Percuma kalau hilir menyembuhkan ribuan pasien, berapapun kita sembuhkan tapi di hulu tidak bisa dikendalikan, masuknya juga ribuan lagi, bahkan yang masuk lebih banyak dari yang keluar itu kondisi saat ini," ucap Arifin.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Arifin dengan tegas meminta kepada masyarakat untuk benar-benar menyadari pentingnya mentaati protokol kesehatan dan meminimalisir kegiatan di luar rumah atau interaksi dengan orang lain.

"Semua harus sadar, tidak ada lagi yang tidak percaya Covid-19. Protokol kesehatan harga mati. Dan yang melanggar protokol kesehatan berani mati," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Jumlah pasien rawat inap Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan sebanyak 7.056 orang per Sabtu (19/6/2021) pukul 08.00 WIB.

Untuk tower 4,5,6 dan 7 di Kemayoran sendiri saat ini pasien yang ditangani sejumlah 6.030 orang.

"Perkembangan jumlah Pasien Perawatan Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini pasien rawat inap 6.030 orang. Semula 5.812 orang jadi bertambah 218 orang," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian M.M. dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Ratusan Warga Positif Covid-19, 2 Sekolah Ini Jadi Tempat Karantina

Sementara jumlah pasien rawat inap di Tower 8 Wisma Atlet Pademangan saat ini berjumlah 1.026 orang. Setelah sebelumnya menerima 662 pasien pada hari pertama dibuka.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang masih terus meningkat, Pemprov DKI sudah menargetkan Rusun Nagrak, Cilincing, menjadi tempat isolasi pasien Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com