DEPOK, KOMPAS.com - Tren perkembangan kasus Covid-19 di Depok, Jawa Barat, memburuk. Di hilir, ketersediaan tempat isolasi pasien Covid-19 semakin tipis.
"Tingkat keterisian rumah sakit untuk ruang ICU mencapai 96,36 persen dan ruang isolasi mencapai 86,37 persen," kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam sebuah keterangan kepada wartawan, Senin (21/6/2021).
Situasi itu menggambarkan betapa peliknya kondisi yang tengah dihadapi Depok, sebagaimana juga dialami Jakarta dan wilayah lain di Jawa.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19, Mal dan Pasar Swalayan di Depok Tutup Pukul 19.00, Pengunjung Dikurangi
Di Depok, keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit masih di bawah 50 persen pada akhir Mei lalu. Namun, pesatnya penularan Covid-19 membuat keadaan seperti saat ini: keterisian ICU pasien Covid-19 nyaris 100 persen dan tempat tidur isolasi pasien Covid-19 gejala sedang hampir 90 persen.
Di hulu, temuan kasus baru sudah mencapai rekor baru, yakni 653 kasus dalam sehari, kemarin. Saat ini, 3-4 dari 10 orang yang dites PCR di Depok positif Covid-19.
"Positivity rate 38,29 persen," kata Idris.
Pemerintah Kota Depok terus berupaya memperbanyak kapasitas rawat pasien Covid-19 di rumah sakit, dengan menambah secara bertahap ruang isolasi dan ICU.
RS Universitas Indonesia (UI) disebut telah menambah 17 tempat tidur ICU dan 51 tempat tidur isolasi pasien Covid-19. RSU Bunda Margonda menambah 30 tempat tidur, RSUD Kota Depok 50 tempat tidur.
"Kami harapkan rumah sakit lainnya dapat menambah kapasitas ruang isolasi dan ICU Covid-19," ujar Idris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.