Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB Zonasi Hari Pertama, SMAN 2 Tangerang Didatangi Wali Murid untuk Verifikasi Data

Kompas.com - 21/06/2021, 15:44 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - SMAN 2 Tangerang, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi mulai hari ini Senin, (21/6/2021).

Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten diketahui mulai membuka PPDB jenjang SMA se-Banten mulai hari ini.

Terdapat empat jalur dalam PPDB jenjang SMA, yaitu jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur perpindahan orangtua/wali murid, dan jalur prestasi.

Ketua Panitia PPDB SMAN 2 Tangerang Sutanto menyatakan, area sekolahan itu mulai didatangi orangtua siswa yang memverifikasi data untuk keperluan PPDB jalur zonasi.

Proses verikasi data itu, kata dia, dilakukan usai orangtua siswa mendaftar PPDB secara daring atau online.

Baca juga: Disdik Kota Bekasi Buka PPDB SMP Jalur Tahfiz Al Quran, Ini Jadwal hingga Syaratnya

"Mereka menyerahkan bukti bahwa mereka sudah daftar online. Jadi mereka diminta menyerahkan bukti yang diminta dari sistem (situs pendaftaran PPDB) itu," paparnya saat ditemui di SMAN 2 Tangerang, Senin.

Dokumen yang wajib dibawa, yaitu kartu keluarga, akte, surat keterangan lulus (SKL), rapot SMP semester 1-5, dan tangkapan layar jarak antar rumah dan sekolah yang dituju.

Sutanto menyebut, SMAN 2 Tangerang setidaknya bakal menampung 396 siswa pada tahun ajaran 2021/2022 ini.

Katanya, sebanyak 396 itu merupakan total siswa yang diterima dari empat jalur PPDB yang ada.

"Porsi daya tampungnya, zonasi 60 persen, afirmasi 15 persen, perpindahan tugas orangtua 5 persen, kemudian prestasi 20 persen," urai dia.

Dia menambahkan, pihaknya turut membuka posko pendaftaran di sekolah khusus untuk orangtua yang tidak memiliki akses internet.

Baca juga: 20 Penumpang di Stasiun Tangerang Jalani Tes Cepat Antigen, Hasilnya Nonreaktif

"Iya, kami akan memfasilitasi, karena mereka kan punya hak. Selama ada hak dia, bagaimana kami upayakan melayaninya," tutur Sutanto.

Pantauan Kompas.com, tampak sejumlah orangtua siswa yang membawa map berwarna biru berisikan dokumen-dokumen yang hendak diverifikasi.

Tampak pula beberapa orangtua siswa/wali murid yang turut didampingi oleh anaknya masing-masing saat memverifikasi data.

Antrean para orangtua siswa/wali murid yang ada pun tidak terlalu panjang. Hanya ada sekitar enam orangtua/wali murid yang mengantre di lobi utama SMAN 2 Tangerang.

Protokol kesehatan seperti menjaga jarak tampak diterapkan saat mereka mengantre.

Sutanto berjaga-jaga di dekat antrean bila ada orangtua yang menanyakan informasi perihal PPDB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com