Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Intimidasi Jurnalis, Kadispora Tangsel Mengaku Emosi

Kompas.com - 23/06/2021, 21:51 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus dugaan intimidasi yang dilakukan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Entol Wiwi Martawijaya terhadap seorang jurnalis pada Selasa (22/6/2021) bertuntut panjang.

Yudi Wibowo, jurnalis sebuah media online, yang merasa jadi korban dalam kasus itu telah melaporkan Wiwi ke Polres Tangsel atas perbuatan tidak menyenangkan.

Saat dikonfirmasi, Wiwi mengakui perbuatan yang dilakukannya di Gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) kemarin usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tangsel.

Baca juga: Kesal Ditanyakan Kasus Korupsi KONI, Kadispora Tangsel Intimidasi Jurnalis di Gedung Kejaksaan

Dia menyatakan, dirinya melakukan hal itu lantaran kesal dengan pemberitaan yang dituliskan Yudi, khususnya terkait dengan kasus korupsi tersebut.

"Saya emosi karena berita yang tendensius dan tidak benar ini. Karena si Yudi tidak pernah konfirmasi terkait berita itu, meski hanya lewat WA, maupun telepon, apa lagi langsung," kata Wiwi seperti dilaporkan Tribunjakarta.com.

Sementara itu, Yudi mengatakan bahwa dia selalu mengkonfirmasi berita menyangkut Dispora Tangsel kepada Wiwi dengan melakukan wawancara.

"Bagaimana enggak konfirmasi, selama ini saya selalu mengonfirmasi di hadapan, di doorstop gitu. Di doorstop itu dihadiri banyak wartawan di ruang terbuka," kata Yudi, Rabu.

"Saya sampaikan kalau kita butuh konfirmasi. Selama ini apapun yang kita tulis memang kita doorstop hasil pemeriksaan di kejaksaan," sambungnya.

Yudi yang merasa terintimidasi dengan sikap Wiwi pun memutuskan untuk membuat laporan ke Polres Tangsel pada Selasa malam. 

"Terus terang saya merasa tertekan, saya tahu beliau katanya beliau punya background sebagai jawara. Terus terang saya merasa terintimidasi, takut juga merasa," kata Yudi.

Hingga kini, belum ada keterangan dari pihak kepolisian terkait tindak lanjut laporan dugaan tindak pidana yang melibatkan salah satu pejabat Pemerintah Kota Tangsel tersebut.

Kasus dugaan intimidasi itu terjadi saat Wiwi keluar dari Gedung Kejari Tangsel pada Selasa siang kemarin usai diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi dana hibah KONI Tangsel.

Wartawan yang berada di lokasi menghampiri Wiwi guna meminta keterangan terkait perihal pemeriksaan yang dijalaninya.

Wiwi tidak menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan dan justru berniat memukul salah seorang wartawan di dekatnya.

Peristiwa itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 5 detik. Tampak Wiwi menunjuk setiap awak media, menanyakan nama jurnalis yang dicarinya.

"Yang mana namanya si Yudi, Yudi Babeh mana, gua sikat ini sekarang," katanya sembari mengepalkan ke arah wartawan yang dicarinya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Emosi, Kadispora Tangsel Nyaris Tonjok Wartawan Saat Ditanya Kasus Korupsi KONI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com