Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirisnya Kondisi Pasien Anak di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet

Kompas.com - 24/06/2021, 09:13 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya penyebaran virus corona varian Delta yang diyakini lebih mudah menyerang anak-anak membuat jumlah pasien anak di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet meningkat.

Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin mengatakan jumlah pasien anak mencapai 10 persen dari total pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Hingga Rabu (23/6/2021), lebih dari 8.000 orang tengah dirawat di Wisma Atlet.

"Saat ini cukup banyak (pasien anak-anak), ada yang usia 2 tahun, yang masih dalam gendongan juga ada," uajr Arifin.

Baca juga: Alarm dari RS Wisma Atlet, Pasien Positif Dipulangkan hingga Teror Sirene

Dipasangi selang

Seorang pasien yang pernah dirawat di RSDC Wisma Atlet, James Andi Parinding, menyaksikan sendiri betapa banyaknya anak-anak yang dirawat di sana.

Bahkan, bayi di bawah lima tahun (balita) juga banyak. Mereka didampingi oleh orangtua mereka yang juga terpapar virus corona.

"Anak di bawah 10 tahun sama balita yang amsih 11 bulan juga banyak," kata James. "Mungkin kena dari orangtuanya".

James menambahkan, banyak pasien anak yang hanya mengalami gejala ringan sehingga masih bisa bermain besama di lapangan RS Wisma Atlet.

Baca juga: Tinjau Tempat Pemakaman Covid-19, Anies: Air Mata Tak Berhenti Mengalir

Namun, tak sedikit juga yang mengalami gejala berat sehingga harus dipasangi selang untuk bantuan pernapasan.

"Saya sama adek saya waktu masih di RSDC itu sempat ketemu dengan seorang bapak yang sedang mengendong anaknya sekitar umur 2 tahun, di mana anak kecil itu di pasangin alat berupa selang di hidungnya," ucap James.

"Saya sedih sekali lihat anak kecil yang tidak tahu apa-apa bisa terpapar Covid-19," sambungnya.

James sendiri masuk ke RS Wisma Atlet pada 11 Juni dan keluar pada 21 Juni. Di sana, ia dirawat bersama ibu, bapak, dan dua orang adiknya yang juga positif Covid-19.

Baca juga: Ambulans Tak Cukup, Jenazah Pasien Covid-19 di Jakarta Diangkut dengan Truk

Ratusan anak terpapar Covid-19

Pada Minggu (20/6/2021), Jakarta mencatatkan penambahan kasus harian sebanyak 5.582 kasus, 879 di antaranya adalah anak-anak.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • 655 kasus adalah anak usia 6-18 tahun, dan
  • 224 kasus adalah anak usia 0-5 tahun,

Sementara 4.261 kasus terjadi pada masyarakat usia 19-59 tahun, dan sisa 442 kasus menimpa lansia di atas 60 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com