Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit Penuh, Wali Kota Bekasi: Kalau Mencret, Pusing Cukup ke Puskesmas

Kompas.com - 28/06/2021, 15:55 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengimbau warganya agar tidak langsung memutuskan berobat ke rumah sakit.

Menurut dia, beberapa penyakit bergejala ringan dapat ditangani di Puskesmas setempat.

"Kalau orang cuma mencret (diare), pusing, terus demam, itu enggak perlu masuk ke rumah sakit cukup (berobat) di Puskesmas," ujar Rahmat kepada Wartawan, Senin (28/6/2021).

Meski begitu, Rahmat berujar bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan pelayanan yang ada. Kata dia, nanti akan ada tim kesehatan yang akan turun ke posko-posko Rukun Warga (RW).

Baca juga: Area Parkir RSCAM Bekasi Difungsikan sebagai IGD

"Tim turun di posko-posko RW itu. Tapi kalau nanti sudah masuk kepada sesak napas bisa di sini (rumah sakit), kalau diketemukan ada komorbitnya ada penyakit gula, ada penyakit jantung, ada penyakit paru masa baru dibawa ke rumah sakit rujukan utama," ujar dia.

Sebelumnya, keterisian bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di rumah sakit di Kota Bekasi, Jawa Barat, mencapai 86,03 persen hingga 19 Juni 2021.

Humas Pemerintah Kota Bekasi Sajekti Rubiyah menyebutkan, sesuai data dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi, tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit di Kota Bekasi yang sudah terisi sebanyak 1.669 unit.

Baca juga: Targetkan 1,7 Juta Warga Divaksinasi Covid-19 Tahun Ini, Wali Kota Bekasi: Sekarang Baru 500.000 Orang

"Dari ketersediaan tempat tidur isolasi di semua rumah sakit di Kota Bekasi yang terisi sudah mencapai 1.669 tempat tidur. Namun, ketersediaannya pada kapasitas 1.940 tempat tidur," ujar Sajekti dalam keterangan tertulis, Senin (21/6/2021).

Sementara keterisian tempat tidur di ruang ICU khusus Covid-19 mencapai angka 66,87 persen atau sebanyak 105 tempat tidur telah terisi dari seluruh kapasitas yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com