JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta menilai, penyemprotan disinfektan di jalan umum tidak terlalu efektif untuk menekan laju penularan Covid-19. Daripada menghabiskan anggaran untuk kegiatan itu, IDI Jakarta mengusulkan agar dananya dialihkan buat hal yang lebih penting, seperti pembelian masker bagi rakyat kecil.
"Menurut saya lebih baik beli masker untuk dibagikan ke orang miskin. Orang miskin apa mampu dia beli masker?" kata Ketua IDI Jakarta, Slamet Budiarto, Senin (5/7/2021).
Hal itu disampaikan Slamet saat menanggapi langkah Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta yang melakukan penyemprotan disinfektan di Jalan Sudirman, Minggu kemarin.
Baca juga: Sabtu Ini, Taman Impian Jaya Ancol Tutup karena Penyemprotan Disinfektan
Slamet mengatakan, penyemprotan disinfektan di jalan-jalan dan fasilitas umum memang dilakukan juga oleh sejumlah negara. Tujuannya adalah untuk meminimalisir penularan dari kontak antara manusia dengan benda mati yang sudah terpapar droplet.
Namun Slamet menilai, penyemprotan disinfektan ini tak perlu dilakukan jika pemerintah memiliki anggaran terbatas. Sebab, potensi penularan dari benda ke manusia jauh lebih kecil dibandingkan dari manusia ke manusia.
"Kalau uangnya banyak enggak apa-apa. Tapi kalau anggaran sedikit, lebih baik untuk hal lain," kata dia.
Selain masker untuk rakyat miskin, dia menilai anggaran disinfektan juga bisa dialihkan untuk hal lain, misalnya pengadaan tabung oksigen yang saat ini stoknya menipis.
"Oksigen sekarang sudah mulai langka," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.